Dua produsen mobil besar asal China, Chery dan BYD diduga secara tidak sah mengklaim subsidi pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan. Menurut hasil audit dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China dikutip Reuters, dua produsen besar China mengklaim senilai gabungan US$ 53 juta atau sekitar Rp 866 miliar selama periode lima tahun hingga 2020.
Temuan audit yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan sebanyak 21.725 unit kendaraan seharusnya tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi, dengan total dana yang seharusnya tidak dicairkan mencapai 864,9 juta yuan atau sekitar US$ 121 juta. Dari jumlah tersebut, Chery tercatat memiliki 7.663 unit yang tidak memenuhi syarat, sementara BYD sebanyak 4.973 unit.