KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Pada tanggal 20 hingga 21 Maret 2025, aksi mogok sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya distribusi barang.
Pengusaha logistik harus berpikir cepat dan mengatur strategi agar operasional tetap berjalan lancar meski terjadi gangguan di sektor angkutan darat.
Mohammad Fadli, Chief Operating Officer Lion Parcel, mengatakan bahwa aksi mogok ini tidak berdampak signifikan terhadap operasional mereka.
Lion Parcel menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk udara dan laut, sehingga distribusi tetap berjalan meski ada kendala di angkutan darat.
Lion Parcel juga telah meningkatkan kapasitas operasional untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman menjelang Lebaran. Dengan sistem forecasting berbasis data, mereka memastikan paket tetap sampai tepat waktu meskipun terjadi gangguan di jalur distribusi darat.
Sementara itu, Eri Palgunadi, Marketing Group Head JNE, memastikan layanan mereka tetap beroperasi selama aksi mogok berlangsung.
JNE memiliki lebih dari 11 ribu unit armada sendiri dan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra transportasi, sehingga distribusi tetap bisa berjalan meskipun ada aksi mogok di Pelabuhan Tanjung Priok.
Meski sebagian besar layanan logistik tetap berjalan, aksi mogok ini tetap memberikan dampak bagi sektor industri yang bergantung pada distribusi darat. Beberapa pengusaha mencatat adanya keterlambatan pengiriman, terutama bagi barang yang bergantung pada angkutan truk dari dan menuju pelabuhan.
Dengan berakhirnya aksi mogok ini, pelaku industri berharap distribusi logistik kembali normal. Namun, mereka juga meminta pemerintah dan asosiasi terkait untuk mengevaluasi kebijakan pembatasan operasional angkutan barang agar tidak lagi memicu gejolak di sektor logistik.
#kontantv #kontan #kontannews #sopir #truk #mogok #logistk #ekspedisi
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/