Pada Rabu (12/7/2023), India membatasi impor perhiasan dan barang emas tertentu.
Salah satu penyebabnya adalah karena konsumen logam mulia terbesar kedua di dunia tersebut mencoba mencari celah dalam kebijakan perdagangan emas India.
Mengutip Reuters, berdasarkan pengumuman pemerintah India, impor barang-barang emas telah ditempatkan di bawah kategori pembatasan dari sebelumnya kategori bebas.
Melansir India Times, pembatasan berarti bahwa importir akan memerlukan lisensi untuk mengimpor barang-barang ini.
Meski demikian, izin semacam itu tidak diperlukan untuk impor berdasarkan kuota tingkat tarif Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) India-UEA.
“Namun, impor di bawah CEPA India-UEA yang valid akan diizinkan secara bebas tanpa izin impor apa pun,” kata Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT) India.
Sumber India Times mengatakan, pembatasan telah diberlakukan sehubungan dengan peningkatan impor dari Indonesia di bawah perjanjian perdagangan bebas India-ASEAN.
Di mana beberapa barang emas masuk bebas bea dan dicairkan di India untuk membuat perhiasan.
Pada April-Mei FY24, India mengimpor US$ 112,09 juta dari produk ini dimana US$ 76,28 juta berasal dari Indonesia.
Sementara itu, mengutip Reuters, pembatasan impor emas tersebut dilakukan karena importir telah menggunakan kelemahan kebijakan India.
Para importir berupaya untuk mendapatkan perhiasan emas murni dari Indonesia tanpa membayar pajak impor.
"Indonesia tidak pernah menjadi pemasok perhiasan emas ke India, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, dealer emas batangan mengimpor 3-4 ton dari Indonesia tanpa membayar pajak impor," kata dealer yang berbasis di Mumbai.
India memungut pajak 15% untuk impor emas.
“Banyak dealer yang mengetahui celah itu, dan mereka juga mencoba mencari sumber dari Indonesia. Perubahan kebijakan telah menutup celah itu,” ujarnya.
#kontantv #pembatasan #impor #pajak #perhiasan #emas #gold #india