Daerah Ramai-Ramai Naikkan PBB, Istana Bantah karena Transfer Anggaran Kurang


Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:45 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang juga Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, membantah maraknya kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di daerah-daerah dikarenakan kurangnya alokasi anggaran dari pemerintah pusat.

Menurut Prasetyo, penyebab kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di suatu daerah berbeda dengan daerah lain.

Prasetyo pun memastikan kenaikan PBB juga sudah dilakukan dengan pertimbangan kondisi masing-masing daerah.

Prasetyo bilang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait fenomena kenaikan pajak ini.

Pembicaraan dengan Mendagri dilakukan setelah kenaikan pajak di berbagai daerah menimbulkan permasalahan.

Untuk diketahui, setidaknya ada lima daerah yang saat ini menerapkan kenaikan PBB dalam jumlah besar, yakni Pati, Jombang, Semarang, Bone, dan Cirebon.

Masyarakat di kelima daerah itu pun ramai-ramai menolak kebijakan pemerintah daerahnya dengan menggelar aksi demonstrasi.

Di Kabupaten Pati, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) meningkat hingga 250 persen. PBB-P2 merupakan pajak atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan/atau bangunan di wilayah desa maupun kota, yang dikecualikan untuk lahan perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

Meski kebijakan tersebut sudah dibatalkan, publik tetap memilih turun ke jalan dan menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.

Sementara itu, puluhan warga Kota Cirebon yang tergabung dalam Paguyuban Pelangi Cirebon berkumpul di sebuah hotel di Jalan Raya Siliwangi, Selasa 12 Agustus 2025.

Mereka menyuarakan penolakan terhadap kenaikan PBB yang mencapai 1.000 persen.

#kontantv #kontan #kontannews #pbb #pajak #bangunan #nai
____________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved