Menjelang penutupan tahun, pemenuhan kewajiban pasokan batu bara untuk kebutuhan domestik (domestic market obligation/DMO) terus bergerak naik. Hingga Oktober 2025, realisasi DMO telah menembus 180,98 juta ton atau sekitar 27,36% dari total produksi nasional 661,18 juta ton. Pelaku usaha menyebut kewajiban ini relatif bisa dipenuhi, bahkan sebagian anggota asosiasi tambang memasok DMO di atas ambang batas dan rutin mendapat penugasan tambahan pasokan ke PLN.
Di sisi lain, rencana pemerintah menaikkan porsi DMO pada 2026 memunculkan pekerjaan rumah baru. Dengan harga DMO yang dibekukan di level US$70 per ton sejak 2018 sementara biaya produksi terus naik, pengusaha menuntut kajian lebih dalam dan kejelasan aturan PP 39/2025 yang dinilai multitafsir. Namun peluang penyesuaian harga DMO dinilai kecil karena berpotensi menambah beban subsidi listrik hingga puluhan triliun rupiah. Di tengah tarik-menarik kepentingan fiskal negara, kebutuhan PLN, dan keberlanjutan industri tambang, mampukah pemerintah meracik formula DMO batu bara yang adil bagi semua pada 2026?
#Batubara #DMO #ESDM #PLN #SubsidiListrik #EnergiNasional #Pertambangan #EkonomiEnergi #APBI #KontanNews