Insentif Impor Mobil EV Berakhir pada 2025, BYD-Vinfast CS Wajib Produksi di Indonesia


Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:45 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Insentif impor mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) secara utuh alias Completely Built Up atau CBU akan berakhir pada tahun ini.

Kini, pabrikan penikmat insentif impor harus bersiap merealisasikan komitmen investasi untuk memproduksi mobil listrik di dalam negeri.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Mahardi Tunggul Wicaksono menegaskan, belum ada pembahasan dari kementerian atau lembaga terkait mengenai kelanjutan insentif impor untuk BEV.

Jadi, sesuai regulasi yang sekarang berlaku maka periode insentif akan berjalan hingga akhir tahun ini.

Sebagai informasi, terdapat sejumlah merek pabrikan mobil listrik yang menikmati insentif impor BEV dengan komitmen investasi. Insentif ini merujuk pada Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023, juncto Nomor 1 Tahun 2024.

Melalui beleid tersebut, sejak Februari 2024 sejumlah merek BEV menerima insentif bea masuk dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0%. Sedangkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan sebesar 12%.

Sebagai syarat mendapatkan insentif tersebut, pabrikan mesti memenuhi persyaratan bank garansi pada setiap impor CBU. Selain itu, ada komitmen investasi untuk memproduksi di dalam negeri dengan rasio 1:1.

Artinya, setiap satu unit BEV yang diimpor, pabrikan mesti memproduksi satu unit di dalam negeri dengan tipe dan jenis yang sama. Batas waktu importasi atau berakhirnya program insentif impor ini akan berlangsung pada 31 Desember 2025.

Mahardi menjelaskan, batas waktu permohonan usulan insentif impor BEV ini sudah berakhir pada 31 Maret 2025.

Berdasarkan data dari Kemenperin, terdapat enam perusahaan yang mengikuti program insentif CBU dengan total rencana penambahan investasi sekitar Rp 15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305.000 unit.

Dari enam perusahaan tersebut, dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan assembler local, yakni PT Geely Motor indonesia dan PT Era Industri Otomotif.

Kemudian, dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi yakni PT National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru).

Sebagai informasi, PT National Assemblers menaungi merek Citroen, AION, Maxus, VW. Kemudian, PT Inchcape Indomobil Energi Baru menaungi merek GWM Ora, serta PT Era Industri Otomotif untuk merek Xpeng.

Selanjutnya, dua perusahaan membangun pabrik baru yakni PT BYD Auto Indonesia dan PT Vinfast Automobile Indonesia.

#kontantv #kontan #kontannews #insentif #impor #mobil #ev #electricvehicle
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved