KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Setiap pengembangan teknologi di suatu daerah, maka jaringan internet yang gacor akan selalu menjadi kunci. Tapi jaringan internet di negeri ini sudah lama ditimpa berbagai isu. Mulai dari kecepatan internet yang tidak stabil, sampai jaringan internet yang belum merata di berbagai pelosok negeri ini.
Sadar masalah ketimpangan ini, 18 tahun lalu pemerintah membentuk Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) untuk fokus membangun konektivitas telekomunikasi di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar alias 3T.
Ada beberapa metode yang dipakai Bakti Kominfo, salah satu strategi yang paling baru adalah dengan Satelit Republik Indonesia – 1 (SATRIA-1). Satelit berteknologi High-Throughput Satellite (HTS) ini memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (Gbps).
Satria-1 yang mulai beroperasi Januari 2024 ini adalah satelit multifungsi yang bisa dimanfaatkan di bidang pendidikan, pemerintahan, ketahanan & keamanan, kesehatan, dan wisata.
Satelit ini dibangun dan dioperasikan oleh konsorsium PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) yang merupakan anak perusahaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
Dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir, Satria-1 memungkinkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH) alias langsung ke lokasi kantor pelayanan publik.
Operasional SATRIA-1 saat ini didukung oleh 11 stasiun bumi alias gateway di sejumlah wilayah di Indonesia. Mulai dari Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, hingga Jayapura.
_____________________________________________
#kontantv #kontan #kontannews #jelajahinfrastrukturberkelanjutan #kontanjelajahekonomi #satria1 #satelit #satelitbumi #internet
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/