Selamat datang di kanal youtube Kontan TV. Kembali lagi bersama kami untuk merangkum perkembangan terkini di dunia energi.
Kali ini, kita membahas pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai cadangan gas Indonesia dan rencana eksplorasi yang menjanjikan.
Beberapa waktu lalu, ESDM memperkirakan cadangan gas Indonesia hanya bertahan 12 hingga 17 tahun sehingga mengejutkan banyak orang. Namun, kabar ini telah dibantah Kementerian ESDM. Mengapa demikian?
Ternyata, pemerintah dan kontraktor migas giat melakukan eksplorasi potensi gas baru, menunjukkan komitmen mereka untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan.
Direktur Pembinaan Program Migas, Mustafid Gunawan, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk tidak hanya mengandalkan cadangan yang ada, tetapi juga mengembangkan pasokan baru.
Jika kita hanya mengandalkan cadangan saat ini, Indonesia berisiko menjadi pengimpor gas. Namun, dengan rencana ambisius dari SKK Migas, target pasokan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030 dapat dicapai.
Dengan proyek-proyek yang berjalan sesuai jadwal, pasokan gas dalam negeri diproyeksikan dapat terpenuhi. Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menyatakan bahwa potensi gas bumi Indonesia masih cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Menurut data Kementerian ESDM per Mei 2023, cadangan gas alam Indonesia mencapai 54,83 Triliun Kaki Kubik (TCF). Dengan pelaksanaan proyek pengembangan lapangan gas yang direncanakan, Indonesia diyakini mampu memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Termasuk di dalamnya adalah proyek Proyek Abadi Masela yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2029.
Namun, tantangan tetap ada. WK Andaman I, II, III, dan South Andaman juga diandalkan sebagai sumber gas bumi dengan berbagai rencana produksi. Ini diiringi dengan eksplorasi dan pemboran sumur di berbagai wilayah potensial, seperti WK Agung I dan II.
Dalam konteks ini, fokus utama pemerintah adalah memastikan bahwa gas bumi yang diproduksi lebih dulu diserap untuk kebutuhan domestik. Sejauh ini, sekitar 65% gas bumi yang dihasilkan telah terserap oleh sektor domestik, termasuk LNG (liquefied natural gas).
Namun, ada juga peringatan tentang keberlanjutan pasokan gas. Peneliti Institute for Energy Economics and Financial Analysis, Putra Adhiguna, khawatir jika subsidi gas tetap diberikan dan konsumsi terus meningkat, maka cadangan gas Indonesia dapat habis dalam 12 hingga 17 tahun. Karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kelangsungan pasokan energi dan merangsang investasi di sektor energi terbarukan.
#kontantv #cadangan #gas #indonesia #migas