Risiko Mengintai, BI Diminta Hati-Hati Borong SBN Pemerintah dan Burden Sharing

Bank Indonesia (BI) kini tercatat menguasai 25,13% Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 1.609,91 triliun. Dominasi ini dinilai berpotensi menimbulkan risiko bagi stabilitas ekonomi, mulai dari beban neraca BI, likuiditas, inflasi, hingga depresiasi rupiah. Kebijakan burden sharing dengan pemerintah untuk membiayai program Koperasi Merah Putih dan perumahan rakyat juga menuai sorotan dari para ekonom.

Sejumlah pakar menilai langkah ini harus dijalankan secara hati-hati agar tidak mengganggu independensi BI maupun kepercayaan investor. Mitigasi risiko diperlukan agar burden sharing benar-benar produktif, bersifat sementara, serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tanpa membebani fiskal dan stabilitas moneter Indonesia.