KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Steven Wang, CEO platform perdagangan copy-trading Dub, memiliki ambisi besar. Seorang pemuda berusia 23 tahun ini ingin menjembatani kesenjangan literasi keuangan generasi muda dengan menghadirkan akses investasi profesional bagi masyarakat luas.
Minat Wang terhadap pasar modal sudah muncul sejak kecil. Saat duduk di bangku kelas dua SD, ia meyakinkan orang tuanya untuk membuka rekening saham kustodian.
Ketertarikannya berlanjut hingga remaja, ketika ia rajin membaca buku-buku Warren Buffett dan Howard Marks. Dorongan untuk cepat kaya membuatnya terjun ke pasar saham sejak dini.
Tumbuh besar di pinggiran Detroit, ia menyaksikan dampak krisis finansial global dan keterpurukan industri otomotif terhadap keluarga pekerja imigran, termasuk keluarganya sendiri.
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik. Saat masih mahasiswa Harvard, Wang aktif berdagang harian dari kamar asrama dan melihat banyak investor baru mengalami kerugian akibat euforia saham meme, misinformasi, dan keputusan spekulatif.
Dari situ, ia menyimpulkan bahwa alat-alat profesional seharusnya tersedia tidak hanya bagi investor besar, tetapi juga bagi masyarakat umum.
Itulah yang melahirkan Dub. Platform ini memungkinkan pengguna untuk menyalin perdagangan para investor berpengalaman secara otomatis.
Survei Harris Poll yang ditugaskan Dub menunjukkan urgensi literasi keuangan di kalangan muda. Sebanyak 60% Gen Z dan 66% milenial berinvestasi di pasar saham di luar dana pensiun mereka, namun hanya 17% responden yang benar-benar yakin memahami mekanisme pasar.
Dub mencoba menjawab tantangan itu dengan menggabungkan aspek media sosial dan disiplin investasi profesional. Kreator portofolio diperiksa secara ketat, diregulasi, dan diberi kompensasi berbasis kinerja.
Meski demikian, Wang mengakui adanya paradoks. Dub tetap memanfaatkan daya tarik influencer, namun dengan lapisan kepercayaan dan akuntabilitas.
Berbeda dengan saham meme yang sempat booming, Wang menegaskan Dub tidak mendorong perilaku spekulatif jangka pendek. Platform ini justru berupaya memberi pemahaman bertahap mengenai alasan di balik setiap keputusan investasi.
Untuk membangun kepercayaan, Dub menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja sama dengan SEC dan FINRA sebelum resmi diluncurkan. Perusahaan mendaftarkan diri sebagai broker-dealer dan penasihat investasi, sekaligus memastikan akun pengguna dilengkapi perlindungan standar.
Bagi Wang, pasar saham adalah 'sumber kekayaan terbesar di dunia.' Namun, ia berharap generasinya bisa mendekati pasar dengan lebih hati-hati dibanding dirinya di masa lalu.
Celah itulah yang coba ditutup Dub. Kami ada untuk membangun kepercayaan, bukan sekadar tren," tegasnya.
#kontantv #kontan #kontannews #stevenwang #du
____________________