KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal (Purn) Tito Karnavian menegur para gubernur yang protes terhadap pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD).
Tito meminta mereka untuk tidak pesimistis dan langsung resisten ketika anggaran dipangkas.
Tito juga meminta para gubernur untuk introspeksi diri, bahwa selama ini banyak terjadi pemborosan anggaran.
Selain itu, banyak juga penggunaan anggaran yang menjadi masalah hukum.
Tito mengatakan, akibat pemborosan anggaran, kepala daerah kerap terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Maka dari itu, Tito berpesan kepada para gubernur untuk memakai anggaran secara tepat sasaran.
Tito menjelaskan, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa pun meminta gubernur untuk melakukan exercise terlebih dahulu atas anggaran yang dimiliki usai TKD dipangkas.
Nantinya, daerah yang betul-betul kesulitan pasti bakal dicarikan solusi.
Sebelumnya, sejumlah gubernur dari berbagai provinsi menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantornya, Jakarta, pada Selasa (7/10/2025) pagi.
Pertemuan tersebut dilakukan atas permintaan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD).
Diketahui, pemerintah telah menambah alokasi anggaran TKD dalam APBN 2026 sebesar Rp 43 triliun, dari Rp 649,99 triliun menjadi Rp 693 triliun.
Namun, meskipun sudah ditambah, anggaran TKD 2026 tetap lebih kecil dibandingkan alokasi pada APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun.
Para kepala daerah menilai, kebijakan ini membebani daerah, terutama dalam pembiayaan pegawai dan pembangunan infrastruktur.
Salah satu juru bicara dalam pertemuan tersebut adalah Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Sherly menyampaikan, bahwa seluruh pemerintah daerah sepakat menolak pemotongan anggaran yang dinilai terlalu besar dan berdampak pada program pembangunan.
#kontantv #kontan #kontannews #mendagri #titokarnavian #gubernur #menkeu #purbayayudhisadewa #tkd
____________________