Setelah Perang 4 Hari, Thailand dan Kamboja Sepakat Bahas Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia


Senin, 28 Juli 2025 | 19:15 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Para pemimpin Thailand dan Kamboja sepakat melakukan perundingan di Malaysia untuk menyelesaikan konfik perbatasan di antara mereka.

Perundingan itu akan difasilitasi pemerintah Malaysia yang rencananya akan dilangsungkan pada hari ini, Senin 28 Juli 2025.

Perundingan dijadwalkan dimulai pukul 15.00 waktu setempat.

Melansir Al Jazeera, Pejabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai akan memimpin delegasi Bangkok.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, juga akan hadir dalam perundingan itu.

Kuala Lumpur saat ini memimpin blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan telah menawarkan diri untuk menengahi krisis tersebut, yang telah menewaskan beberapa tentara dalam beberapa pekan terakhir.

Ketegangan meningkat setelah kedua negara saling tembak di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan. Konflik kedua negara ini telah memicu kekhawatiran internasional.

Pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengusulkan gencatan senjata kepada kedua belah pihak.

Berbicara kepada wartawan di Skotlandia pada hari Minggu 27 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan kedua negara bahwa perjanjian perdagangan dengan Washington akan ditangguhkan jika permusuhan berlanjut.

Trump pun berharap, perundingan di Malaysia bisa menandai langkah menuju de-eskalasi.

Sejauh ini jumlah korban tewas selama empat hari konflik bersenjata mencapai lebih dari 30 orang, termasuk 13 warga sipil di Thailand dan delapan warga sipil Kamboja.

Lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan kedua negara.

Kamboja sendiri menyatakan sepenuhnya mendukung seruan Trump untuk gencatan senjata.

Thailand dan Kamboja telah berselisih selama beberapa dekade mengenai perbatasan darat mereka sepanjang 817 kilometer.

Sengketa ini juga melibatkan saling klaim kedua negara atas kepemilikan kuil Hindu kuno Ta Moan Thom dan Preah Vihear abad ke-11.

Preah Vihear diberikan kepada Kamboja oleh Mahkamah Internasional pada tahun 1962, tetapi ketegangan meningkat pada tahun 2008 setelah Kamboja mencoba mendaftarkannya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

#kontan #kontannews #kontantv #thailand #kamboja #konflik


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved