Mendagri Bela 3 Bupati di Aceh yang Nyerah Tangani Banjir


Kamis, 04 Desember 2025 | 09:32 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meluruskan pemberitaan mengenai tiga bupati di Aceh yang disebut menyerah menghadapi bencana banjir bandang dan longsor di daerahnya.

Tito menegaskan, bahwa ketiga bupati itu masih bekerja mengatasi banjir dengan kemampuan yang mereka miliki. Tapi, mereka memiliki keterbatasan peralatan di tengah kondisi infrastruktur yang rusak, sehingga upaya penanganan darurat menjadi terhambat.

Dalam kondisi itulah mereka merasa tak mampu dan butuh dukungan pemerintah pusat.

Tito memahami keputusan para bupati yang menyatakan tidak mampu mengatasi banjir di daerah mereka karena distribusi makanan terganggu.

Tito sendiri menegaskan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih sepenuhnya pengiriman logistik ke Provinsi Aceh via udara dari Jakarta dan Medan.

Karena akses via darat terputus, Provinsi Aceh memerlukan dukungan pangan yang didistribusikan menggunakan pesawat.

Kita melihat wajar enggak mampu karena di daerah yang tersulit, dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya, kata Tito.

Saat ini, penanganan pascabanjir juga sulit dilakukan karena akses jalan yang belum memungkinkan adanya penggunaan alat berat.

Menurutnya, mustahil pemerintah daerah bisa bekerja sendirian memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan-jalan yang pecah, patah, dan menangani longsor.

Meski dengan keterbatasan akses jalan, Tito menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap akan membantu, baik itu daerah yang mampu maupun tidak.

Setidaknya ada tiga bupati yang menyatakan tidak mampu menangani banjir, yakni Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga.

Hingga saat ini sudah sebanyak 753 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 yang tertulis di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) menunjukkan, jumlah korban jiwa, korban hilang, dan korban luka-luka.

Jumlah meninggal dunia 753 jiwa, hilang 650 jiwa, dan korban luka-luka 2.600 jiwa.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved