KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Pertumbuhan kredit perbankan makin melambat. Bank Indonesia (BI) menyebut, kredit yang melambat ini salah satunya disebabkan perbankan lebih suka menempatkan dananya di surat berharga.
Kredit perbankan pada separuh pertama di 2025 atau per Juni 2025 cuma tumbuh 7,77% Year on Year. Pertumbuhan kredit tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2025 yang mencapai 8,43% Year on Year.
Pertumbuhan kredit itu berada di bawah target BI yang ada di kisaran 8% hingga 11%. Padahal, target tersebut juga sudah diturunkan dari target awal tahun yang ditetapkan tumbuh di kisaran 11% sampai 13%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, melambatnya pertumuhan kredit bukan disebabkan faktor likuiditas,
Menurut Perry, saat ini likuiditas perbankan cukup memadai lantaran Dana Pihak Ketiga (DPK) mulai tumbuh lebih tinggi.
Seperti diketahui, DPK perbankan pada Juni 2025 mencatatkan pertumbuhan hingga 6,96% Year on Year. Padahal, pada bulan sebelumnya, DPK perbankan hanya tercatat tumbuh sekitar 3,9% Year on Year.
Perry bilang, melambatnya pertumbuhan kredit lebih disebabkan sikap perbankan yang terlau berhati-hati dalam mendorong kredit.
Bank kini lebih ketat menetapkan lending standard untuk menentukan kelayakan pemberian pinjaman kepada calon debitur.
Kondisi itu mendorong tingginya preferensi bank untuk menempatkan dananya pada surat berharga.
Imbaun kami, yuk bersama-sama turunkan suku bunga. Yuk kita sama-sama mendorong kredit, ujar Perry.
Sependapat, Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti bilang, bahwa likuiditas di pasar keuangan kini cukup melimpah. Ini tercermin dari beberapa kali lelang SBN maupun SRBI yang permintaannya lebih dari empat kali.
#kontantv #kontan #kontannews #bank #perbankan #sukubunga #kredi
____________________