KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Gerakan dedolarisasi kian santer digaungkan sejumlah negara di tengah perang tarif yang menggerus kepercayaan investor terhadap dolar Amerika Serikat.
Negara-negara yang tergabung dalam forum BRICS menjadi salah satu poros kekuatan ekonomi dunia yang gencar membuang dolar Amerika.
BRICS yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Indonesia dan Vietnam ini getol melakukan dedolarisasi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas.
Selain mendorong mata uang lokal dalam transaksi, mereka juga gencar mendiversifikasi cadangan devisanya dengan menambah emas dan aset lainnya demi mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Selain BRICS, organisasi negara-negara yang tergabung ASEAN juga gencar melakukan angkah serupa.
ASEAN bahkan telah meluncurkan peta jalan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat pada 2026-2030.
Ditengah gencarnya gerakan dedolarisasi yang dilancarkan banyak negara, faktanya dolar Amerika Serikat sejauh ini tetap kokoh sebagai mata uang teratas dunia.
Dolar AS dianggap sebagai mata uang terkuat di dunia karena menjadi yang paling banyak diperdagangkan di pasar global.
Namun, Dolar AS bukanlah mata uang tertinggi dalam hal nilai tukar.
Dari 180 mata uang yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh dunia, dinar Kuwait (KWD) menjadi mata uang dengan nilai terkuat pada Juni 2025.
Menurut laporan dari Watcher Guru, dolar AS berada di posisi ke-10 dalam daftar 12 mata uang teratas per Juni 2025.
Meskipun muncul gerakan masif membuang dolar AS, mata uang Paman Sam ini tetap mempertahankan posisinya sebagai mata uang teratas dunia.
Sebaliknya, belum ada satupun mata uang negara-negara BRICS yang masuk dalam daftar 12 mata uang teratas.
#kontantv #kontan #kontannews #dedolarisasi #dolar #amerik
________________________________________