Simpanan Kelas Menengah di Bank Masih Seret, Ini Penyebab Utamanya


Jumat, 26 September 2025 | 16:15 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pemulihan keuangan masyarakat kelas menengah tampaknya masih berjalan lambat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan simpanan perbankan dengan nominal kecil yang belum juga pulih, berbeda dengan simpanan bernilai besar yang justru tumbuh pesat.

Data distribusi simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Juli 2025 menunjukkan, simpanan di bawah Rp 200 juta menjadi kelompok dengan pertumbuhan paling lambat secara year to date.

Simpanan hingga Rp 100 juta hanya tumbuh 0,1%. Simpanan Rp 100 juta hingga Rp 200 juta naik 1%. Sebaliknya, simpanan bernilai jumbo mencatatkan kinerja jauh lebih tinggi.

Kondisi ini sejalan dengan data Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan rata-rata simpanan rumah tangga per Juli 2025 hanya Rp 6,19 juta—terendah sepanjang tahun berjalan.

Mega Ekaputri Pujianto, Head of Deposit Product Management PT Bank Mandiri Tbk, mengakui bahwa pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri maupun Bank Mandiri masih ditopang deposan besar.

Rully Setiawan, Direktur Network & Retail Funding BTN, mengatakan porsi dana deposito terus menurun. Hal ini menunjukkan bahwa simpanan dengan nominal kecil dari nasabah ritel justru bertumbuh.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai lemahnya simpanan kelas menengah-bawah menandakan pemulihan daya beli masih rapuh.

Dengan kondisi itu, ia memperkirakan bank akan terdorong memperkuat kembali CASA ritel sebagai sumber dana murah. Namun, syarat utamanya adalah transmisi penurunan suku bunga perbankan benar-benar berjalan.

#kontantv #kontan #kontannews #lps #simpanan #dpk #ban
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved