PT Raharja Energi Cepu Tbk, atau RATU menjadi perhatian publik sejak IPO. Pada 8 Januari 2025, RATU baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa saham indonesia (BEI), namun pada 8 Agustus 2025, RATU sudah masuk dalam Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI.
Direktur Utama RATU, Sumantri, mengatakan bahwa RATU layak mendapat Rekor MURI karena menjadi emiten tercepat masuk dalam indeks bergengsi tersebut.
RATU, yang masuk dalam kategori Small Cap Index, mencerminkan pengakuan atas fundamental bisnis yang solid, tata kelola perusahaan yang baik, serta likuiditas saham yang menjanjikan
ehingga menjadikan salah satu emiten energi nasional yang kredibel dan kompetitif. Untuk itu, Sumantri berkomitmen menjaga performa perusahaan dengan berbagai strategi, mengingat harga saham perusahaan sudah naik beberapa kali lipat dari harga IPO.
Asal tahu saja, RATU adalah adalah anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
AJA memiliki 99,99% saham RATU, dengan 0,004% saham lainnya dimiliki oleh PT Rukun Prima Sarana dan Djauhar Maulidi Direktur Utama RAJA.
Adapun RAJA merupakan perusahaan milik Happy Hapsoro. Dia bermitra dengan Djauhar Maulidi, Medi Avianto, dan Arsjad Rasjid.
Jurnalis Kontan TV Azis Husaini mewawancarai Sumantri Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu (RATU) di kantornya. Berikut perbincangannya.
#RATU #RaharjaEnergiCepu #industri #saham #investasi