Pelaku Pasar Resah terhadap Disiplin Fiskal RI Longgar dan Dugaan Intervensi BI


Kamis, 25 September 2025 | 16:15 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pelaku pasar keuangan menunjukkan sikap kontra terhadap arah kebijakan ekonomi Pemerintahan Presiden Prabowo. Sentimen negatif muncul dari pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, ketidakdisiplinan fiskal, hingga dugaan intervensi terhadap independensi Bank Indonesia.

Dampaknya langsung tercermin pada pasar keuangan. Kurs rupiah pada Selasa pagi kembali melemah ke Rp 16.698 per dolar AS, turun dari penutupan kemarin Rp 16.688 per dolar AS.

Selain itu, Credit default swap tenor 5 tahun juga naik dari 80 menjadi 81, sementara CDS tenor 10 tahun naik dari 126 ke 127.

Penurunan suku bunga acuan BI secara tiba-tiba pada September ini dinilai memperkuat kekhawatiran investor terhadap independensi bank sentral.

Menurut Teuku Riefky, Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, akar masalahnya ada pada pengelolaan fiskal. Ia menilai porsi belanja untuk program-program populis di era Prabowo relatif lebih besar dibandingkan pemerintahan sebelumnya, sehingga membebani APBN.

Belanja ini relatif dipaksakan melalui skema burden sharing dan efisiensi anggaran. Implikasinya merembet ke pos-pos lain, termasuk Transfer ke Daerah.

Memang dibutuhkan belanja agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi harus dilakukan dengan disiplin fiskal.

Penerimaan stagnan, sementara banyak belanja tidak tepat sasaran. Seharusnya belanja diarahkan ke program produktif dan didukung peningkatan penerimaan.

Riefky menekankan perlunya evaluasi ulang terhadap program populis yang menggerus ruang fiskal.

Pemerintah harus mengembalikan disiplin fiskal dan menghilangkan fiscal dominance yang muncul dari burden sharing.

#kontantv #kontan #kontannews #pasar #keuangan #apbn #fiskal 3ekonomi #indonesia #program #prabowosubianto
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved