KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Sebanyak tujuh perusahaan pelat merah membutuhkan perawatan khusus.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibelit kerugian cukup besar.
Tujuh BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (KRAS), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).
Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR, Selasa 5 November 2024.
Menurutnya, kondisi sakit yang dialami ketujuh BUMN tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Itu antara lain penurunan permintaan pasar, beban utang yang tinggi, hingga kesalahan pengelolaan perusahaan.
"Dari 47 BUMN, 40 BUMN itu sehat, jadi 85% (yang sehat). Kemudian ada tujuh yang kami harus tangani," ungkap Erick.
Ia menerangkan, solusi yang dilakukan tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan pelat merah tersebut.
Kerugian KRAS, misalnya, dipicu insiden kebakaran di salah satu pabrik sejak kuartal II-2023 dan persoalan utang.
Sampai saat ini proses perbaikan pabrik masih belum kelar, sehingga berdampak terhadap produksi dan penjualan BUMN baja tersebut.
Menurutnya, salah satu opsi penyelamatan KRAS adalah memperkuat sinergi dengan Krakatau Posco agar kinerja pendapatan bisa tumbuh lebih positif ke depannya.
Lalu WSKT yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 3 triliun hingga kuartal III 2024, naik 5,93% dari rugi bersih di kuartal III-2023 yang sebesar Rp 2,83 triliun.
Erick menyebut, upaya penyelamatan terhadap kedua emiten BUMN karya ini akan dilakukan melalui jalan restrukturisasi utang.
WSKT tercatat telah melakukan penandatangan restrukturisasi utang sebesar Rp 26 triliun.
#kontantv #kontan #kontannews
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/