Gerai Ritel Berguguran! Terhimpit Biaya Operasional yang Besar dan Sulit Bersaing
KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Gelombang penutupan gerai ritel kembali terjadi di awal 2025. Terbaru, GS Supermarket, ritel yang menjajakan produk makanan asal Korea mengumumkan akan menutup seluruh gerainya dan hanya akan beroperasi hingga akhir Mei 2025.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah, mengakui fenomena ini.
Menurutnya, beberapa ritel yang berguguran ini disebabkan oleh biaya operasional ritel yang terlalu besar, sehingga manajemen kesulitan dalam melanjutkan kerja bisnisnya.
Selain itu, tantangan persaingan dengan toko online juga menjadi salah satu penyebab. Masyarakat saat ini mulai jenuh berbelanja secara langsung di gerai dan beralih ke e-commerce untuk berbelanja.
Budi juga menyinggung perang dagang dan kondisi geopolitik saat ini juga menjadi salah satu penyebab melemahnya daya beli masyarakat.
Meskipun banyak gerai ritel yang berguguran, Budi mengatakan jika industri ritel belum mati begitu saja. Banyak gerai ritel baru yang buka di luar kota.
Budi memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2 masih akan melambat. Oleh sebab itu, demi memperlancar daya beli masyarakat, Budi menghimbau pemerintah untuk memberikan beberapa stimulus.
Badai penutupan gerai ritel terjadi pada beberapa bulan terakhir. Ritel modern Lulu Hypermarket, PT Matahari Department Store Tbk, dan Alfamart juga telah menutup sejumlah gerainya.
Menurut catatan Kontan, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia membeberkan jika penjualan industri ritel periode Ramadan hingga Lebaran tahun 2025 ini tak sebaik tahun lalu.
Ketua Umum APRINDO, Solihin, menjelaskan jika penjualan produk Fast-Moving Consumer Goods pada Ramadan dan Lebaran tahun ini jauh dari ekspektasi.
#kontantv #kontan #kontannews #ritel #gerai #tutup
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Gelombang penutupan gerai ritel kembali terjadi di awal 2025. Terbaru, GS Supermarket, ritel yang menjajakan produk makanan asal Korea mengumumkan akan menutup seluruh gerainya dan hanya akan beroperasi hingga akhir Mei 2025.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah, mengakui fenomena ini.
Menurutnya, beberapa ritel yang berguguran ini disebabkan oleh biaya operasional ritel yang terlalu besar, sehingga manajemen kesulitan dalam melanjutkan kerja bisnisnya.
Selain itu, tantangan persaingan dengan toko online juga menjadi salah satu penyebab. Masyarakat saat ini mulai jenuh berbelanja secara langsung di gerai dan beralih ke e-commerce untuk berbelanja.
Budi juga menyinggung perang dagang dan kondisi geopolitik saat ini juga menjadi salah satu penyebab melemahnya daya beli masyarakat.
Meskipun banyak gerai ritel yang berguguran, Budi mengatakan jika industri ritel belum mati begitu saja. Banyak gerai ritel baru yang buka di luar kota.
Budi memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2 masih akan melambat. Oleh sebab itu, demi memperlancar daya beli masyarakat, Budi menghimbau pemerintah untuk memberikan beberapa stimulus.
Badai penutupan gerai ritel terjadi pada beberapa bulan terakhir. Ritel modern Lulu Hypermarket, PT Matahari Department Store Tbk, dan Alfamart juga telah menutup sejumlah gerainya.
Menurut catatan Kontan, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia membeberkan jika penjualan industri ritel periode Ramadan hingga Lebaran tahun 2025 ini tak sebaik tahun lalu.
Ketua Umum APRINDO, Solihin, menjelaskan jika penjualan produk Fast-Moving Consumer Goods pada Ramadan dan Lebaran tahun ini jauh dari ekspektasi.
#kontantv #kontan #kontannews #ritel #gerai #tutup
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Video Terkait
2018 © Kontan.co.id All rights reserved