Perang Berlanjut, Thailand Kembali Serang Markas Scam-Judi Kamboja


Rabu, 17 Desember 2025 | 22:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Bentrok bersenjata di perbatasan Thailand–Kamboja kembali memanas. Militer Thailand trus melancarkan serangan ke sejumlah kompleks kasino dan hotel di wilayah Kamboja.

Bangkok menyatakan, lokasi-lokasi tersebut sebelumnya digunakan sebagai pusat penipuan siber lintas negara. Dalam sepekan terakhir, menurut laporan Wall Street Journal pada Minggu (14/12/2025), militer Thailand menghantam beberapa kompleks kasino dan hotel di sisi Kamboja.

Menurut pernyataan resmi militer Thailand, sasaran-sasaran itu sebelumnya dikenal sebagai lokasi operasi penipuan lintas negara, namun belakangan telah ditinggalkan dan diambil alih militer Kamboja untuk dijadikan basis drone, artileri, dan persenjataan lain.

Berdasarkan gambar dan keterangan yang dibagikan militer Thailand, serangan dilakukan menggunakan jet tempur F-16, artileri, dan drone.

Sedikitnya enam kompleks kasino dan hotel dilaporkan menjadi target serangan udara dan darat tersebut. Serangan Thailand merupakan bagian dari bentrokan perbatasan yang pada Minggu lalu telah memasuki hari ketujuh.

Bentrokan ini tetap berlanjut meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat sebelumnya menyatakan bahwa Thailand dan Kamboja telah sepakat kembali ke gencatan senjata, yang sempat menghentikan pertempuran pada putaran konflik bulan Juli.

Menurut pejabat Thailand dan Kamboja, sedikitnya 17 warga sipil tewas dalam bentrokan terbaru ini, terdiri dari 11 orang di Kamboja dan enam di Thailand.

Lebih dari 500.000 warga dilaporkan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri dari kekerasan yang terus berlanjut.

Pemerintah Kamboja membantah klaim Thailand terkait penggunaan militer atas bangunan yang diserang. Kementerian Informasi Kamboja menyatakan, bahwa gedung-gedung tersebut merupakan hotel dan kasino yang tidak digunakan untuk kepentingan militer.

Menurut pemerintah Kamboja, wisatawan dan warga sipil telah dievakuasi sebelum serangan terjadi, sehingga sebagian besar yang tersisa di lokasi hanyalah petugas keamanan.

Badan-badan PBB memperkirakan pada 2023, sekitar 100.000 orang telah diperdagangkan ke Kamboja dan dipaksa bekerja di kompleks penipuan. Kelompok hak asasi manusia dan peneliti perdagangan manusia menilai jumlah tersebut kini meningkat menjadi sekitar 150.000 orang.

Banyak korban berasal dari China dan negara-negara Asia Selatan, dan dipaksa menjalankan penipuan daring yang menargetkan warga asing, termasuk warga Amerika Serikat, melalui pemerasan atau investasi palsu.

Salah satu kompleks yang dibom militer Thailand adalah O-Smach Resort. Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap resor tersebut pada September 2024 karena perannya dalam pelanggaran hak asasi manusia serius terkait perdagangan manusia yang dipaksa bekerja di pusat penipuan daring.

Saat itu, Departemen Keuangan AS menyebut resor tersebut dimiliki oleh senator dan taipan Kamboja, Ly Yong Phat, serta memberlakukan sanksi, larangan perjalanan, dan pembekuan aset terhadapnya.

Selain O’Smach Resort, militer Thailand juga menargetkan kompleks hotel dan kasino lain di Thmor Dar, Provinsi Pursat, Kamboja.

Dalam pengumuman sanksi terpisah pada September tahun ini, pemerintah AS menyebut lokasi tersebut digunakan untuk penipuan mata uang virtual dan terhubung dengan taipan Kamboja lain yang juga berada di bawah sanksi Amerika Serikat.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved