Utang Jumbo AS Jatuh Tempo di 2025-2028, Tarif Trump Sulut China Jual US Treasury


Jumat, 11 April 2025 | 11:12 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pemerintahan Donald Trump menerapkan tarif resiprokal terhadap berbagai negara di dunia. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi defisit perdagangan Amerika Serikat dan meningkatkan lapangan kerja di dalam negeri.

Namun, ada tujuan lain yang ditengarai berkaitan dengan surat utang pemerintah AS atau US Treasury. Pemerintahan Trump ingin menekan yield US Treasury untuk mengurangi ongkos pembiayaan utang AS yang akan jatuh tempo besar-besaran pada tahun 2025-2028.

Per Maret 2025, nilai outstanding utang jatuh tempo AS pada 2025-2028 mencapai US$ 16,8 triliun. Penyumbang terbesar utang tersebut adalah Treasury Bills dan Treasury Notes.

Kewajiban AS yang jatuh tempo pada 2025-2028 tersebut setara dengan 46,4% dari keseluruhan utang nasional AS. Total utang nasional AS per 31 Maret 2025 mencapai US$ 36,21 triliun.

Rasio utang terhadap GDP AS yang tinggi menunjukkan pemerintah akan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam membayar utangnya. Negara-negara yang paling banyak membeli surat utang AS nyatanya tak terlepas dari pengenaan tarif perdagangan ini.

Di tengah memanasnya perang tarif antara AS dan China, yield UST menunjukkan kenaikan. Kenaikan yield dalam tiga hari tersebut menunjukkan adanya aksi jual UST.

Jika banyak negara memilih untuk mengurangi kepemilikan UST, seperti yang dilakukan China, sampai pada titik apa keyakinan terhadap UST sebagai instrumen investasi yang aman akan tetap terjaga?

Jika kebijakan tarif oleh pemerintahan Trump tetap dijalankan dengan besaran awal, maka kemungkinan besar akan ada perubahan peta perdagangan dunia yang diikuti perubahan arah pergerakan uang.

Jika banyak negara memilih untuk mengurangi kepemilikan atau menjual UST di tengah kondisi permintaan yang lemah, maka yield-nya akan terdorong naik. Hal ini akan kontraproduktif dengan salah satu tujuan pemerintahan Trump untuk menekan yield UST.

Namun, jika dilihat dalam rentang waktu yang lebih panjang, tren yield UST sebenarnya masih cenderung turun. UST masih dilihat sebagai instrumen safe haven dan pasar AS masih menjadi pusat keuangan utama sehingga masih akan menjadi pilihan bagi banyak investor di pasar keuangan global.

Namun, jika langkah China dalam mengurangi kepemilikan UST diikuti negara lain seperti Rusia atau Jepang, bukan tidak mungkin pelepasan kepemilikan tersebut akan berdampak lebih besar terhadap pasar UST.

#kontantv #kontan #kontannews #utang #amerika #donaldtrump #tarif #ustreasury #china
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved