Keras! PM Singapura Lawrence Wong Sebut AS Tak Lagi Mendominasi Dunia


Kamis, 17 April 2025 | 21:22 WIB | dilihat
SINGAPURA — Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong kembali bersuara keras terhadap dampak kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat terhadap ekonomi global. Lawrence Wong menyebut kebijakan Amerika Serikat untuk tidak lagi memimpin penyelesaian masalah global menjadi normal baru bagi tata kelola global

Dalam pidato peringatan 60 tahun kemerdekaan Singapura, Perdana Menteri menyampaikan analisis tajam mengenai kondisi geopolitik global saat ini, khususnya menyangkut perubahan besar dalam peran Amerika Serikat dan kebangkitan China sebagai kekuatan global baru.

Ia menilai bahwa dunia sedang memasuki fase transisi berbahaya, di mana AS secara bertahap mundur dari perannya sebagai penjamin tatanan dunia, sementara tidak ada negara lain yang siap mengisi kekosongan tersebut.

"Amerika tidak lagi ingin memimpin penyelesaian setiap masalah global. Ini bukan sekadar perubahan kebijakan sementara, melainkan mungkin menjadi ‘new normal’ di Amerika Serikat," kata Lawrence Wong.

Munculnya sikap isolasionis di kalangan publik dan elite Amerika, akibat perang di Irak dan Afghanistan, krisis keuangan global, hingga pandemi Covid-19, telah membuat negara adidaya itu semakin fokus ke dalam negeri dan berhati-hati dalam komitmen internasionalnya.

Di sisi lain, China tampil sebagai pesaing sejajar. Dengan kepercayaan diri baru, generasi muda China melihat bahwa "Timur sedang bangkit, dan Barat mulai surut." Namun, rivalitas AS–China tidak hanya berhenti pada persaingan ekonomi. Kedua negara kini terlibat dalam kontestasi yang menyentuh hampir semua aspek global: perdagangan, teknologi, militer, dan pengaruh internasional.

"Keduanya mengklaim tidak ingin memaksa negara lain memilih sisi. Tapi realitasnya, masing-masing berusaha menarik sekutu ke orbitnya," ujar sang PM.

Ia juga memperingatkan bahwa konflik seperti Taiwan bisa dengan mudah menjadi pemicu eskalasi besar. Sementara itu, perang tarif antara AS dan China kian memanas.

Dengan tarif yang kini mencapai 145% untuk barang-barang China dan 125% untuk produk-produk AS, perdagangan di antara kedua ekonomi raksasa itu terancam macet total.

"Ini bukan sekadar gesekan dagang biasa. Kita sedang menyaksikan terbentuknya dua sistem ekonomi global yang terpisah—satu berpusat pada AS, satu lagi pada China," tambahnya.

Dalam kondisi seperti ini, ia menekankan pentingnya negara-negara kecil seperti Singapura untuk tidak menjadi penonton. "Kita tidak bisa pasif. Kita harus tetap membuka diri, membangun koneksi, dan menjaga prinsip multilateralisme."

Ia menutup dengan pesan yang kuat: dunia boleh berubah, tapi Singapura tidak akan menyerah pada isolasi atau ketakutan.

#kontan #kontannews #kontantv #kontannewmedia #newmedia #newmediakontan #LawrenceWong #Singapura #Geopolitik #AmerikaSerikat #China #PerangDagang #ASChina #Multilateralisme #TatananDunia #PidatoPM #Isolasionisme #BeritaInternasional #BeritaSingapura #BeritaGlobal #HubunganInternasional #EkonomiGlobal #Taiwan #GeopolitikAsia #NewNormalGlobal

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved