KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Tensi geopolitik terus meningkat. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, baru saja mengklarifikasi posisi negaranya terkait perubahan kebijakan Amerika Serikat dalam penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.
Paris mempertimbangkan kemungkinan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Prancis untuk menyerang target di Rusia. Barrot menyebut Pernyataan ini konsisten dengan pengumuman Presiden Emmanuel Macron pada Mei lalu.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden telah mengubah kebijakan sebelumnya dan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS untuk menyerang target jauh di dalam Rusia. Langkah ini, menurut laporan, disebabkan oleh meningkatnya ancaman dari aliansi Rusia dan Korea Utara.
Namun, laporan media sempat simpang siur. Surat kabar Le Figaro, misalnya, awalnya mengklaim bahwa Prancis dan Inggris telah mengizinkan serangan ini, sebelum akhirnya menghapus informasi tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengecam langkah ini, menyebutnya sebagai eskalasi baru yang melibatkan AS dalam konflik secara lebih langsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengeluarkan peringatan keras, menyebut bahwa setiap serangan ke wilayah Rusia dengan senjata asing dapat memicu respons asimetris dari Moskow.
Di tengah ketegangan ini, dunia kini menantikan langkah berikutnya dari NATO dan sekutu Barat. Akankah keputusan ini menjadi jalan menuju resolusi, atau justru memicu konflik yang lebih luas?
#kontantv #kontan #kontannews #prancis #rudal #ukraina #rusia #amerika
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/