Gelombang PHK di AS Meluas, Banyak Perusahaan Global Pangkas Karyawan


Jumat, 28 November 2025 | 15:55 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pasar kerja di Amerika Serikat (AS) menghadapi tekanan besar. Ketidakpastian ekonomi memicu banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Sementara rekrutmen dibatasi hanya untuk posisi tertentu, sehingga memicu kecemasan para pekerja dan pencari pekerja.

Sejumlah perusahaan menyebut kondisi itu dipicu kenaikan biaya operasional akibat tarif baru Presiden A-S Donald Trump dan perubahan perilaku belanja konsumen.

Ada pula yang melakukan restrukturisasi atau mengalihkan dana ke pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Selain pekerja swasta, pegawai federal juga menghadapi ketidakpastian di era Trump.

Setelah Trump kembali menjabat awal tahun ini, ribuan pegawai pemerintah dipangkas. Penutupan pemerintahan selama 43 hari juga membuat banyak pegawai tidak menerima gaji.

Kondisi ini menunda rilis sejumlah data ekonomi. Dalam laporan tertunda yang dirilis pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat adanya penambahan 119.000 pekerjaan pada September 2025.

Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,4 persen, dan revisi data menunjukkan perekonomian kehilangan 4.000 pekerjaan pada Agustus.

Pemerintah juga menyatakan laporan pekerjaan Oktober tidak akan diterbitkan. Sejumlah perusahaan besar tercatat melakukan PHK.

Salah satunya adalah perusahaan teknologi HP Inc yang mengumumkan rencana memangkas 4.000–6.000 karyawan. Pemangkasan ini bagian dari efisiensi dan adopsi AI untuk meningkatkan produktivitas.

Seluruh proses ditargetkan tuntas pada akhir tahun fiskal 2028.

Perusahaan komunikasi Verizon juga memangkas lebih dari 13.000 pekerja pada November 2025. CEO Verizon, Dan Schulman dalam memo internal menyatakan, perusahaan perlu menyederhanakan operasi dan mengalihkan orientasi bisnis.

Di sektor otomotif, General Motors akan memangkas sekitar 1.700 pekerja di fasilitas Michigan dan Ohio pada akhir Oktober.

Langkah ini dilakukan karena permintaan kendaraan listrik menurun. Ratusan pekerja juga dijadwalkan terkena PHK sementara awal tahun depan.

Paramount juga berencana memangkas sekitar 2.000 pekerja atau 10 persen tenaga kerja. Sekitar 1.000 PHK dimulai pada akhir Oktober. Perusahaan juga menghapus 1.600 posisi terkait divestasi Televisión Federal di Argentina dan Chilevision di Cile.

Amazon mengumumkan pemangkasan sekitar 14.000 pekerja korporat, atau 4 persen tenaga kerja, pada Oktober. Pemangkasan dilakukan saat perusahaan meningkatkan investasi di AI. Sebagian besar pekerja diberi waktu 90 hari untuk mencari posisi baru secara internal.

Kemudian UPS United Parcel Service (UPS) mencatat sekitar 48.000 PHK tahun ini sebagai bagian dari upaya pemulihan bisnis. UPS juga menutup operasi harian di 93 gedung sewa dan gedung milik perusahaan dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Perusahaan ritel A-S Target Corporation jga melakukan PHK pada Oktober dengan menghapus sekitar 1.800 posisi korporat atau 8 persen tenaga kerja global.

Kebijakan ini bagian dari upaya efisiensi perusahaan. Sementara Nestlé mengumumkan PHK 16.000 pekerja di seluruh dunia. Pemangkasan dilakukan untuk memperbaiki kinerja keuangan di tengah kenaikan biaya komoditas dan tarif Trump. Proses PHK berlangsung dalam dua tahun.

Di sektor penerbangan, Lufthansa Group menyampaikan akan memangkas 4.000 pekerjaan hingga 2030. Pengurangan dilakukan seiring peningkatan digitalisasi dan adopsi kecerdasan buatan di grup maskapai tersebut.

Sementara sektor migas ada ConocoPhillips yang pada September mengumumkan rencana memangkas hingga seperempat tenaga kerja.

Sebanyak 2.600–3.250 pekerja terdampak, dengan sebagian besar PHK selesai sebelum akhir 2025.

Intel juga merencanakan pemangkasan ribuan pekerja untuk memulihkan bisnisnya. Pada Juli, CEO Lip-Bu Tan mengatakan tenaga kerja inti perusahaan akan turun menjadi 75.000 pekerja pada akhir tahun, dari 99.500 pekerja tahun sebelumnya.

Microsoft juga ikut melakukan PHK terhadap sekitar 6.000 pekerja. Terakhir Procter & Gamble menyatakan akan memangkas hingga 7.000 pekerjaan atau 6 persen tenaga kerja global dalam dua tahun. Pemangkasan dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi di tengah tekanan tarif.

#kontan #kontannews #kontantv


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved