PLN Sebut Butuh Dana Rp 3.000 Triliun untuk RUPTL 2025-2034


Senin, 15 September 2025 | 23:01 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

PT PLN (Persero), perusahaan penyedia tenaga listrik terbesar di Indonesia, dikenal sebagai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terhijau. Mengapa? Karena mereka mengadopsi 76% pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan atau EBT.

Namun, untuk mewujudkan rencana ini, PT PLN membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mereka membutuhkan dana sebesar US$ 188-200 miliar atau setara dengan Rp 3.000 triliun untuk menyelesaikan pengembangan sistem ketenagalistrikan nasional.

Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PT PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan bahwa angka ini bukan angka kecil untuk investasi. Oleh karena itu, PLN telah merancang sejumlah strategi untuk dapat menarik pendanaan.

Strategi tersebut meliputi Pembiayaan Konvensional, Sustainability Financing, serta Pembiayaan dari Pemerintah. Evy mengakui bahwa menarik conventional loan adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi.

Selain itu, untuk mendapatkan sustainability financing, PLN harus membuktikan bahwa mereka melakukan praktek Environmental, Social, and Governance atau ESG yang baik. Saat ini, PLN telah berhasil menurunkan tingkat ESG rating.

Sumber pendanaan terakhir adalah dari pemerintah, terutama untuk beberapa hal yang tidak commercially aviable seperti pembangunan transmission line dan distribusi.

Dalam RUPTL 2025-2034, total target penambahan pembangkit dalam 10 tahun kedepan adalah sebesar 69,5 gigawatt (GW). Dengan pembagian 76% atau sebesar 52,9 GW berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dan storage. Sedangkan sisanya, 24% atau sebesar 16,6 GW masih berasal dari pembangkit fosil.

Evy juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan kesepakatan dengan Pemerintah utamanya Kementerian ESDM terkait roadmap RUPTL dalam penandatanganan KPI atau Key Performance Indicator.

Namun, Evy menyebut, target RUPTL bisa saja melambat jika indikator pendorong seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak mencapai 8%. Jadi, jika ada perubahan kondisi, misalnya pertumbuhan ekonomi tidak mencapai 8% atau sedang melambat, maka target RUPTL bisa diundur

#kontantv #kontan #kontannews #pln #listrik #ebt #ruptl
____________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved