Percakapan Rahasia Bocor: Jerman Berniat Beri Ukraina Rudal untuk Hancurkan Krimea | KONTAN News


Senin, 04 Maret 2024 | 15:44 WIB | dilihat
Bocoran audio yang diperoleh mata-mata Rusia menunjukkan bahwa para pejabat tinggi Jerman sedang mendiskusikan rencana untuk kemungkinan mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina.

Rudal itu disebut-sebut dapat menghancurkan jembatan utama Krimea.

Pejabat senior Jerman mengonfirmasi keaslian audio tersebut kepada The Wall Street Journal.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan kepada Business Insider melalui email bahwa "percakapan di sektor angkatan udara" telah disadap.

Akan tetapi, dia tidak dapat memberikan pernyataan tentang isi komunikasi yang disadap.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa badan kontra-intelijen sedang melakukan penyelidikan atas kebocoran tersebut.

Mereka tidak dapat mengatakan apakah ada perubahan yang dilakukan pada rekaman atau transkrip yang dibagikan di media sosial.

Audio tersebut berkaitan dengan pertemuan yang diadakan pada bulan Februari.

Pada waktu itu, panglima angkatan udara Jerman, Jenderal Ingo Gerhartz, mengumpulkan para pembantunya untuk mempersiapkan presentasi di hadapan menteri pertahanan negara tersebut.

Presentasi tersebut menguraikan bagaimana Jerman dapat mengirimkan Taurus, sebuah rudal berpemandu jarak jauh, ke Ukraina.

Dibahas pula berapa banyak rudal yang diperlukan untuk menghancurkan Jembatan Krimea.

Rudal-rudal tersebut telah menjadi salah satu permintaan utama Ukraina kepada Jerman.

Menurut MBDA, produsen rudal Eropa, Taurus memiliki jangkauan yang jauh sekitar 310 mil.

Selain itu, Taurus juga punya kemampuan siluman yang dapat menghindari deteksi radar.

Hal ini memungkinkan rudal tersebut untuk menargetkan infrastruktur yang lebih kompleks seperti jembatan.

“Kami menuntut penjelasan dari Jerman,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kepada TASS, kantor berita negara Rusia.

Dia menambahkan, "Setiap upaya untuk menghindari menjawab pertanyaan akan dianggap sebagai pengakuan bersalah."

Melansir DPA International Jerman, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menggambarkan publikasi percakapan internal antara perwira angkatan udara Jerman oleh Rusia sebagai serangan hibrida untuk disinformasi.

“Ini adalah bagian dari perang informasi yang dilancarkan oleh [Presiden Rusia Vladimir] Putin,” kata Pistorius di Berlin, Minggu.

#kontantv #rusia #jerman #perang #taurus

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved