KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo menilai bahwa langkah pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank Himbara perlu dibarengi dengan strategi menurunkan suku bunga kredit.
Dewan Pakar Apindo, Danang Girindrawardana, mengapresiasi terobosan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam menempatkan dana jumbo tersebut demi menggerakkan perekonomian negara.
Namun, Danang mengingatkan bahwa masalah utama deindustrialisasi bukan hanya keterbatasan cadangan kredit, melainkan juga tingginya bunga kredit investasi serta lemahnya respons sektor manufaktur menghadapi perubahan pasar global.
Menurut Danang, hal yang perlu didorong pemerintah setelah menyuntik dana besar ke bank-bank Himbara adalah memastikan pelaku usaha, khususnya sektor manufaktur, dapat merasakan manfaat dana tersebut.
Danang menekankan bahwa pemerintah perlu menerbitkan strategi bunga rendah. Saat ini bunga kredit Indonesia masih paling tinggi di ASEAN.
Danang juga menyoroti potensi kelebihan likuiditas di bank Himbara dan persoalan penyaluran kredit oleh bank Himbara yang sebelumnya beberapa kali menjadi kasus hukum.
Untuk diketahui, aliran Rp 200 triliun ditempatkan Kementerian Keuangan dalam bentuk deposito on call dengan bunga sebesar 80,476% dari BI rate atau 4,02%. Dengan kata lain, bank penerima perlu membayarkan bunga sekitar 4% kepada pemerintah sebagai pemilik deposito.
kontantv #kontan #kontannews #apindo #bankhimbara #dana #kemenkeu #menkeu #purbayayudhisadewa
____________________