Skandal Tas Dior Ibu Negara Bikin Partai Berkuasa di Korea Selatan Kacau Balau | KONTAN News


Kamis, 25 Januari 2024 | 19:27 WIB | dilihat
Rekaman yang memperlihatkan Ibu Negara Korea Selatan menerima tas Dior sebagai hadiah telah menjerumuskan Presiden Yoon Suk Yeol dan partainya ke dalam kontroversi.

Kejadian tersebut mungkin mengancam upaya mereka untuk merebut kembali mayoritas parlemen pada pemilu April 2024 mendatang.

Melansir Reuters, sejumlah anggota Partai Kekuatan Rakyat telah mendesak presiden dan istrinya, Kim Keon Hee, untuk meminta maaf atas insiden tersebut.

Media lokal menjuluki insiden tersebut sebagai "skandal tas Dior".

Mereka juga mendesak, presiden dan istrinya mengakui bahwa menerima dompet itu merupakan hal yang tidak pantas dilakukan.

Harapannya, permohonan maaf tersebut bisa menyelesaikan masalah ini.

Kantor Yoon mengatakan tidak memiliki informasi untuk dibagikan.

Menurut para analis, dengan memilih untuk tetap diam Yoon berisiko menciptakan titik api yang pada akhirnya dapat merugikan PPP pada pemilu 10 April 2024.

Apalagi, pada akhir pekan lalu skandal ini mendorong pemimpin partai untuk mengundurkan diri karena perbedaan pendapat beberapa anggota.

“Ini adalah sebuah bom politik. Risiko Kim Keon Hee akan semakin besar," kata Rhee Jong-hoon, seorang analis politik.

Yoon memenangkan pemilu dengan kemenangan tipis pada tahun 2022.

Akan tetapi, PPP yang dipimpinnya merupakan minoritas di parlemen, yang dikendalikan oleh saingannya Partai Demokrat.

Para analis mengatakan ketika Kim menerima dompet tersebut, yang diprediksi seharga 3 juta won (US$ 2.250), dia mungkin telah melanggar undang-undang anti-suap.

Para pendukung presiden mengatakan Kim adalah korban dari rencana ilegal untuk menjebaknya dan kampanye kotor.

Kasus ini muncul pada bulan November ketika saluran YouTube menayangkan klip video yang direkam secara diam-diam oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika.

Saat dia mengunjungi Kim, dia lantas menyerahkan tas tangan sebagai oleh-oleh.

Pendeta Abraham Choi merupakan pendukung hubungan baik dengan Pyongyang.

Choi mengatakan bahwa awalnya dia ingin bertemu dengan Kim karena keprihatinannya terhadap kebijakan garis keras Yoon terhadap Korea Utara.

Choi mengatakan, hadiah semacam itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan audiensi.

"Bisa dibilang itu seperti tiket masuk, tiket pertemuan (dengan Kim)," kata Choi kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada Selasa.

Kantor Yoon mengatakan tidak memiliki informasi untuk diberikan ketika ditanya tentang klaim Choi.

#kontantv #skandal #tas #dior #koreaselatan

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved