Penjualan Mobil Anjlok 10,6%, Menperin Usul Insentif untuk Selamatkan Industri Otomotif


Rabu, 03 Desember 2025 | 21:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Industri otomotif nasional tengah berada dalam tekanan berat seiring melemahnya daya beli masyarakat.

Hal ini terlihat dari data penjualan kendaraan yang mengalami penurunan tajam pada tahun ini.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer sepanjang Januari–Oktober 2025 hanya mencapai 634.844 unit, turun dari 711.064 unit pada periode yang sama tahun lalu, atau merosot 10,6 persen.

Penjualan ritel juga turun 9,6 persen, dari 731.113 unit menjadi 660.659 unit.

Merespons kondisi tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, kembali mengusulkan pemberian insentif untuk menjaga keberlangsungan industri otomotif dari hulu hingga hilir.

Agus menilai, penurunan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa industri otomotif membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Menurut Agus, sektor otomotif memiliki peran strategis, baik dalam penyerapan tenaga kerja, kontribusi ekonomi, maupun keterkaitan rantai pasok industri.

Ia menjelaskan, industri otomotif memiliki backward dan forward linkage yang besar, sehingga penurunannya akan berdampak luas pada industri pendukung maupun sektor turunan.

Karena itu, ia menilai pemberian insentif atau stimulus sangat diperlukan agar penjualan tidak makin turun.

Kemenperin menilai indikator paling mendasar untuk melihat kesehatan industri otomotif adalah penjualan kendaraan ke pasar, bukan hanya pertumbuhan segmen tertentu atau besaran investasi.

Menurut Agus, pasar yang melemah secara simultan dapat mengancam utilisasi pabrik, menghambat investasi, dan berpotensi memicu tekanan terhadap lapangan kerja, baik di industri perakitan maupun komponen.

Maka itu, perlu insentif pemerintah yang diharapkan dapat membantu dari sisi permintaan (demand side) maupun sisi penawaran (supply side).

Agus juga menyampaikan bahwa tim di Kemenperin sedang merumuskan skema insentif yang relevan dan diharapkan mampu menjadi solusi atas tekanan di industri otomotif.

Merujuk data Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), penjualan wholesales sepanjang Januari-Oktober 2025 sebanyak 635.844 unit, turun 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produksi kendaraan juga turun menjadi 957.293 unit, dari 996.741 unit pada periode sama tahun 2024.

Pelemahan paling dalam terjadi pada segmen kendaraan yang menjadi tulang punggung industri otomotif nasional. Segmen entry-level (OTR Rp 200 juta) anjlok 40 persen, segmen low (Rp 200-400 juta) turun 36 persen, dan segmen kendaraan komersial merosot 23 persen.

Selama ini ketiga segmen itu menjadi pasar terbesar bagi produksi dalam negeri dan menyasar konsumen kelas menengah.

Sementara itu, penjualan kendaraan listrik (EV) memang meningkat signifikan. Namun, Agus mengingatkan bahwa 73 persen dari total penjualan EV sepanjang 2025 yang mencapai 69.146 unit merupakan kendaraan impor, sehingga manfaat industrinya, baik produksi maupun penyerapan tenaga kerja, terjadi di luar negeri.

#kontantv #kontan #kontannews
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved