KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Di tengah-tengah hiruk pikuk ibu kota Seoul, demonstran yang mendukung dan menentang Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menggelar unjuk rasa tandingan Sabtu, 21 Desember 2024.
Ini terjadi sepekan setelah Yoon dimakzulkan atas deklarasi darurat militer.
Menurut Reuters, kekuasaan kepresidenan Yoon ditangguhkan, namun ia tetap menjabat. Ia belum memenuhi berbagai panggilan dari pihak berwenang yang menyelidiki apakah darurat militer yang dideklarasikan merupakan pemberontakan.
Yoon juga belum menanggapi upaya Mahkamah Konstitusi untuk menghubunginya.
Nantinya, Mahkamah Konstitusi yang memutuskan apakah akan mencopotnya dari jabatan atau memulihkan kekuasaan kepresidenannya.
Pengadilan berencana untuk mengadakan sidang persiapan pertamanya pada hari Jumat.
Protes pro dan anti-Yoon pada hari Sabtu diadakan di Gwanghwamun di jantung ibu kota. Tidak ada bentrokan.
Puluhan ribu pengunjuk rasa anti-Yoon, yang didominasi oleh orang-orang berusia 20-an dan 30-an, berkumpul sekitar pukul 3 sore, melambaikan lightstick K-Pop dan poster bertuliskan 'Tangkap! Penjarakan! Kepala pemberontakan Yoon Suk Yeol'.
Beberapa ribu pengunjuk rasa pro-Yoon, terutama orang-orang yang lebih tua dan lebih konservatif yang menentang pemecatan Yoon dan mendukung pemulihan kekuasaannya, telah berkumpul sejak sekitar tengah hari.
Yoon mengklaim peretasan pemilu dan simpatisan pro-Korea Utara yang 'anti-negara' sebagai pembenaran memberlakukan darurat militer.
Klaim tersebut telah dibantah oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional.
#kontantv #kontan #kontannews #koreaselatan #yoonsukyeol #presiden #demo #unjukrasa #pemakzulan
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/