Tiongkok Terus Melunak, Kini Cabut Larangan Ekspor Logam Tanah Jarang ke AS
KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Pelaku industri di Amerika Serikat (AS) bisa menarik nafas lega.
Pasalnya, China kini resmi mencabut sementara kebijakan larangan ekspor mineral langka logam tanah jarang atau rare earth kepada 28 perusahaan Amerika Serikat (AS).
Keputusan ini diambil seiring mencairnya hubungan kedua negara setelah sebelumnya sempat memanas akibat perang tarif.
Seperti diketahui, China dan Amerika Serikat sepakat memangkas tarif impor secara besar-besaran. Berdasarkan hasil kesepakatan, AS akan memangkas tarif impor produk asal China dari 145 persen menjadi 30 persen.
Sementara China akan menurunkan tarif atas produk-produk dari AS dari 125 persen menjadi hanya 10 persen.
Sikap Tiongkok yang terus melunak menandai peluang meredanya perang dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia.
Menurut laporan Bloomberg, Kementerian Perdagangan China mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari terhadap pembatasan ekspor mineral kritis yang awalnya ditetapkan pada 4 April dan 9 April.
China memasukan sebanyak 16 entitas perusahaan Amerika dalam daftar pengawasan ekspornya pada tanggal 4 April, yang kemudian ditambah 12 perusahaan lagi pada tanggal 9 April.
Pembatasan ekspor itu diterapkan pada beberapa unsur logam tanah jarang menengah dan berat termasuk disprosium, gadolinium, lutetium, samarium, skandium, terbidium dan yttrium, yang sangat penting untuk berbagai industri, termasuk sektor pertahanan dan teknologi.
Meskipun demikian, pernyataan terbaru Kementerian Perdagangan Chinha tidak merinci komoditas apa saja yang kembali dizinkan untuk dieskspor ke AS.
Selain mencabut sementara larangan ekspor mineral tanah jarang, Kementerian Perdagangan juga mencabut larangan perdagangan dan investasi pada 17 perusahaan AS.
Seperti diketahui, perang tarif bermula saat Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap hampir semua mitra dagangnya, termasuk China.
Namun belakangan, Trump melunak usai membuka negosiasi tarif. Upaya menghapus pembatasan ekspor tanah jarang menjadi prioritas bagi negosiator AS.
#kontantv #kontan #kontannews #china #amerika #perangdagang
_________________________________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Pelaku industri di Amerika Serikat (AS) bisa menarik nafas lega.
Pasalnya, China kini resmi mencabut sementara kebijakan larangan ekspor mineral langka logam tanah jarang atau rare earth kepada 28 perusahaan Amerika Serikat (AS).
Keputusan ini diambil seiring mencairnya hubungan kedua negara setelah sebelumnya sempat memanas akibat perang tarif.
Seperti diketahui, China dan Amerika Serikat sepakat memangkas tarif impor secara besar-besaran. Berdasarkan hasil kesepakatan, AS akan memangkas tarif impor produk asal China dari 145 persen menjadi 30 persen.
Sementara China akan menurunkan tarif atas produk-produk dari AS dari 125 persen menjadi hanya 10 persen.
Sikap Tiongkok yang terus melunak menandai peluang meredanya perang dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia.
Menurut laporan Bloomberg, Kementerian Perdagangan China mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari terhadap pembatasan ekspor mineral kritis yang awalnya ditetapkan pada 4 April dan 9 April.
China memasukan sebanyak 16 entitas perusahaan Amerika dalam daftar pengawasan ekspornya pada tanggal 4 April, yang kemudian ditambah 12 perusahaan lagi pada tanggal 9 April.
Pembatasan ekspor itu diterapkan pada beberapa unsur logam tanah jarang menengah dan berat termasuk disprosium, gadolinium, lutetium, samarium, skandium, terbidium dan yttrium, yang sangat penting untuk berbagai industri, termasuk sektor pertahanan dan teknologi.
Meskipun demikian, pernyataan terbaru Kementerian Perdagangan Chinha tidak merinci komoditas apa saja yang kembali dizinkan untuk dieskspor ke AS.
Selain mencabut sementara larangan ekspor mineral tanah jarang, Kementerian Perdagangan juga mencabut larangan perdagangan dan investasi pada 17 perusahaan AS.
Seperti diketahui, perang tarif bermula saat Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap hampir semua mitra dagangnya, termasuk China.
Namun belakangan, Trump melunak usai membuka negosiasi tarif. Upaya menghapus pembatasan ekspor tanah jarang menjadi prioritas bagi negosiator AS.
#kontantv #kontan #kontannews #china #amerika #perangdagang
_________________________________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/
Video Terkait
2018 © Kontan.co.id All rights reserved