Amerika Serikat mulai memberikan dukungannya kepada Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di wilayah Natanz, Fordow, dan Isfahan. Dukungan AS terhadap Israel ini dinilai bisa menimbulkan tekanan pada harga minyak global, jika Iran kembali memberikan serangan balasan.
Menurut Myrdal Gunarto, prospek harga minyak ke depan sangat bergantung pada perkembangan konflik Israel-Iran, khususnya jika Amerika Serikat memutuskan untuk ikut campur.
Jika AS memutuskan masuk ke dalam konflik, tekanan harga minyak berpotensi meningkat. Apalagi jika eskalasi konflik ini juga melibatkan negara lain penghasil minyak, ini berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia yang signifikan.