KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Presiden Prabowo Subianto menilai, kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa selama sebulan ini cukup menjanjikan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang juga Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, bilang presiden terus mencermati kinerja Purbaya sejak awal dilantik pada bulan lalu.
Presiden pun merasa happy dengan kinerja Purbaya yang dinilai cukup menjanjikan.
Dengan performanya yang cukup meyakinkan, Presiden Prabowo menaruh harapan besar kepada Purbaya dalam membenahi perekonomian nasional agar bisa lebih baik lagi.
Presiden juga berpendapat Menkeu Purbaya saat ini cukup didampingi oleh dua orang Wakil Menteri Keuangan.
Jumlah wamenkeu ini berkurang setelah Anggito Abimanyu dilantik jadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Rabu 8 Oktober 2025.
Dengan pelantikan itu, otomatis satu posisi Wamenkeu menjadi kosong. Komposisi pimpinan di Kemenkeu sebelumnya diisi oleh satu orang menteri dan tiga wakil menteri sejak diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 lalu.
Keputusan untuk tidak mengganti posisi Abimanyu diambil setelah Prabowo berdiskusi dengan dua Wamenkeu yang saat ini masih ada, yakni Thomas Djiwandono dan Suahasil Nazara.
Dari diskusi itu disimpulkan bahwa dua wamenkeu cukup untuk menjaga kinerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap maksimal sepeninggal Anggito Abimanyu.
Seperti diketahui, Purbaya telah melakukan banyak gebrakan yang membetot perhatian publik selama sebulan terakhir.
Hampir semua terobosannya mendapat atensi publik lantaran kerap berseberangan dengan kebijakan pendahulunya.
Ditambah gaya bicaranya yang blak-blakan tapi tetap menebarkan optimisme membuat Purbaya cepat menjadi pusat perhatia
Kejutan pertamanya diawali dengan keputusan kontroversinya menarik dana pemerintah yang tersimpan di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 200 triliun, dan menyalurkannya ke lima bank Himbara, yakni BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI.
Bagi Purbaya, uang tidak boleh menganggur. Maka itu, uang harus di putar melalui kredit perbankan guna menggerakkan roda perekonomian.
Kebijakan besar berikutnya berkaitan dengan pajak. Sadar masyarakat sedang dalam kesulitan ekonomi, sang bendahara negara menolak sejumlah rencana pengenaan pajak baru. Salah satunya rencana pengenaan pajak untuk e-commerce yang sempat heboh beberapa waktu lalu.
Purbaya juga menolak usulan untuk menerapkan kembali kebijakan pengampunan atau tax amnesty bagi para pengemplang pajak. Baginya kebijakan itu hanya akan merusak kredibilitas dan mendorong pelanggaran pajak.
#kontantv #kontan #kontannews #prabowosubianto #purbayayudhisadewa #menkeu #kinerj
____________________