Pertamina Target Kilang Balongan dan Dumai Produksi Avtur Jelantah Semester II-2026


Kamis, 28 Agustus 2025 | 21:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Setelah sukses uji coba di Kilang Cilacap, PT Kilang Pertamina Internasional, atau KPI, kini membidik kilang lain untuk ikut memproduksi Sustainable Aviation Fuel, atau SAF, berbahan baku minyak jelantah.

Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan replikasi produksi SAF di Kilang Balongan dan Dumai. Targetnya, pada semester II-2026 kedua kilang tersebut sudah bisa menghasilkan avtur ramah lingkungan.

Replikasi di Balongan diproyeksikan mampu mengolah sekitar 38.000 kiloliter UCO per tahun. Dari pasokan itu, potensi produksi SAF mencapai sekitar 1,23 juta kiloliter per tahun.

Jumlah ini diperkirakan mencukupi kebutuhan avtur ramah lingkungan bagi penerbangan domestik, bahkan berpeluang ekspor.

Didik menambahkan, pasokan minyak jelantah di dalam negeri masih tergolong surplus, baik dari rumah tangga maupun industri. Hal ini membuka peluang besar untuk mempercepat pengembangan SAF di kilang lain.

Sebagai catatan, Singapura baru akan menerapkan kewajiban penggunaan SAF sebesar 1% mulai 2026. Sementara Pertamina melalui uji coba di Cilacap telah membuktikan mampu memproduksi SAF dengan campuran 2,5%–3%.

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional resmi melakukan lifting atau pengiriman perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel berbahan baku campuran Used Cooking Oil atau minyak jelantah.

Pengiriman perdana ini dilakukan dalam rangka penerbangan Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah yang akan mulai dilaksanaan pertengahan Agustus ini dengan menggunakan pesawat Pelita Air Services dengan rute Jakarta - Denpasar.

Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman, mengungkapkan bahwa proyek Green Refinery Cilacap ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat transisi energi menuju energi terbarukan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 84% lebih rendah dibandingkan avtur fosil.

Proses produksi dilakukan dengan teknologi Co-Processing UCO yaitu menggunakan Katalis Merah Putih hasil yang merupakan hasil formulasi dan produksi dalam negeri.

Produk Pertamina SAF juga telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091. Pencapaian ini menjadikan Pertamina SAF sebagai produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang bersertifikat resmi.

Untuk tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan sebesar 9 metric barrel dengan komposisi 2–3% UCO. Selanjutnya KPI juga akan melakukan pengiriman dengan menggunakan kapal sebanyak 1,7 juta liter dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

#kontantv #kontan #kontannews #pertamina #saf #minyakjelantah #avtur #pelitaair #kilang
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved