KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menerapkan tarif resiprokal bakal berdampak terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Pasalnya, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, AS menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia pada Maret 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat pada Maret 2025 mencapai US$ 2,63 miliar, atau meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai US4 2,35 miliar. Ekspor nonmigas ke AS ini mencapai 12,06% dari total ekspor nonmigas Indonesia.
Kebijakan tarif Trump memang belum berdampak besar terhadap ekspor impor Indonesia pada Maret 2025. Namun, dampaknya baru akan dirasakan pada bulan April ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, AS saat ini telah menerapkan tarif yang tinggi untuk sejumlah produk ekspor utama Indonesia, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang.
Bahkan, nilai tarif yang dibebankan ke Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya.
Menurut Airlangga, dengan diberlakukannya tambahan tarif sebesar 10% selama 90 hari, beban biaya ekspor Indonesia semakin meningkat.
Ia pun merinci, tarif rata-rata produk tekstil dan garmen Indonesia saat ini berkisar antara 10% hingga 37%. Dengan tambahan 10%, maka tarif efektif yang harus dibayar menjadi 20% hingga 47%.
Saat ini, tim negosiasi Indonesia yang diketuai Airlanga tengah melobi otoritas AS untuk menurunkan tarif tersebut.
#kontantv #kontan #kontannews #ekspor #impor #indonesia #amerika #tarifimpor #donaldtrump
_________________________________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/