Ironi Sawit di Sumatra: Kebanggaan Prabowo vs Bencana Lingkungan


Minggu, 07 Desember 2025 | 12:07 WIB | dilihat

Di tengah penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatra yang masih jauh dari kata usai, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan kebanggaannya pada komoditas kelapa sawit sebagai salah satu kekuatan utama Indonesia. Menurutnya, sawit dapat diolah menjadi bahan bakar minyak dan menjadi solusi mengurangi ketergantungan impor BBM, terutama dalam situasi darurat ketika pasokan global terganggu. Ia menekankan pentingnya kesiapan teknologi dan industri pengolahan dalam negeri, agar Indonesia tidak kelabakan jika rantai pasok energi dunia tersendat.

Namun, pernyataan itu muncul di saat publik menyoroti dugaan alih fungsi hutan menjadi kebun sawit sebagai salah satu faktor yang memperparah banjir dan longsor di Sumatra. Jutaan hektare hutan di pulau tersebut telah berubah menjadi lahan perkebunan, sementara di lapangan, banjir bandang akhir November 2025 menelan sedikitnya 916 korban jiwa, ratusan orang hilang, ribuan luka, serta merusak fasilitas umum dan rumah warga. Banyaknya kayu glondongan yang hanyut dibawa arus ikut memicu kecurigaan bahwa kerusakan hutan dan tata kelola lahan bermasalah menjadi bagian dari akar persoalan. Di tengah ambisi menjadikan sawit sebagai senjata energi nasional, mampukah pemerintah memastikan ekspansi kebun tidak lagi dibayar dengan mahalnya nyawa dan kerusakan lingkungan?

#PrabowoSubianto #KelapaSawit #BanjirSumatra #LongsorSumatra #BencanaAlam #AlihFungsiHutan #EnergiNabati #BBM #LingkunganHidup #KontanNews


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved