Mulai 1 Desember 2025, PT Pertamina kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi di seluruh Indonesia dengan besaran kenaikan yang berbeda beda menurut wilayah dan jenis SPBU. Di kawasan Jabodetabek, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, harga Pertamax (RON 92) naik dari Rp12.200 menjadi Rp12.750 per liter, sementara di Pertashop dipatok Rp12.650 per liter. Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.750 per liter dari sebelumnya Rp13.100, Pertamax Green 95 naik menjadi Rp13.500 per liter dari Rp13.000, dan produk diesel nonsubsidi seperti Dexlite kini Rp14.700 per liter serta Pertamina Dex Rp15.000 per liter. Di sisi lain, harga BBM bersubsidi tetap tidak berubah dengan Pertalite bertahan di Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.
Di luar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, harga Pertamax mengalami variasi tersendiri: di Aceh dan Sumatera Utara menjadi Rp13.050 per liter, di FTZ Sabang Rp12.050, di Kalimantan Barat dan Tengah Rp13.050, di Kalimantan Selatan Rp13.350, di Sulawesi Utara Rp13.050, sementara di Sulawesi Selatan tetap Rp12.500. Di Papua dan sekitarnya, Pertamax dipatok Rp13.050 dengan Dexlite Rp15.000 per liter. Pertamina mengimbau masyarakat untuk mengecek rincian tarif di SPBU terdekat atau melalui situs resmi sebelum mengisi BBM, mengingat perbedaan harga antarwilayah cukup lebar; dengan pola penyesuaian seperti ini, bagaimana strategi konsumen mengatur pilihan jenis BBM dan pengeluaran harian mereka ke depan?
#Pertamina #HargaBBM #BBMNonsubsidi #Pertamax #Pertalite #Biosolar #Dexlite #PertaminaDex #Energi #KontanNews