IHSG Terus Merosot, Dana Pensiun Hindari Investasi Saham


Sabtu, 08 Maret 2025 | 23:00 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Investasi dana pensiun (Dapen) di keranjang saham terus menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini berpotensi berlanjut jika melihat kondisi pasar yang memerah pada awal 2025.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi saham di semua jenis dapen kompak tergerus setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Contohnya penempatan dana di instrumen saham oleh Dapen pemberi kerja yang menjalankan program pensiun manfaat pasti (DPPK-PPMP) mengalami penurunan dari Rp 20,7 triliun di Desember 2020, menjadi Rp 15,9 triliun di akhir 2024.

Kondisi serupa terjadi di Dapen pemberi kerja yang menjalankan program pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) yang mengalami penurunan investasi saham sebesar 20,6% menjadi Rp 6,3 triliun. Begtu juga dengan investasi saham di Dapen lembaga keuangan (DPLK) juga turun Rp 1,2 triliun dalam tempo lima tahun.

Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Mulyadi bilang, penurunan investasi saham tak lepas dari strategi pengelola Dapen untuk mengurangi risiko akibat volatilitas harga saham yang terjadi.

Selain itu, nilai pasar atas investasi saham juga ikut turun mengikuti kondisi pasar. Akhirnya, Dapen memilih untuk berorientasi pada instrumen fixed income guna menjaga kebutuhan likuiditas.

Berkaca pada kondisi awal tahun ini, Bambang menilai, peluang nilai investasi saham untuk berbalik arah terbilang kecil. Investasi saham kemungkinan akan stagnan, jika naik pun tidak akan signifikan.

Kondisi serupa terjadi di Dana Pensiun BCA yang mengalami penurunan porsi investasi saham menjadi 3,32% pada Februari 2025, berbanding 5,19% di Februari tahun lalu.

Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno mengatakan, penurunan terjadi karena harga pasar yang turun.

Sejatinya, Budi mengakui, penurunan pasar akan memunculkan saham-saham yang memiliki valuasi cukup menarik. Sehingga, jika ada likuiditas yang tersedia, saham tetap menjadi keranjang yang bisa dipilih. Karena dalam jangka panjang, instrumen saham tetap berpotensi memberikan imbal hasil yang baik.

Dapen BCA sendiri, kata Budi, tetap mempertahankan investasi saham sebagai bagian dari strategi multi-investasi agar tetap lincah merespons dinamika pasar. Jika ada perbaikan kondisi ekonomi dan sentimen pasar, maka alokasi saham bisa saja ditingkatkan.

Namun jika volatilitas masih tinggi, pihaknya tetap akan tetap berhati-hati dalam meningkatkan eksposur ke saham. Yakni, fokus memilih emiten berfundamental kuat dan punya prospek dividen menarik.

Secara total, investasi Dana Pensiun BCA masih didominasi surat berharga negara (SBN) dengan porsi 37,46%. Diikuti instrumen tanah dan bangunan sebesar 15,9%.

#kontantv #kontan #kontannews #ihsg #saham #danapensiun #aset #investasi
_________________________________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved