BSN Resmi Lahir: Spin-Off UUS BTN Jadi Bank Syariah Nasional


Rabu, 19 November 2025 | 14:30 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) secara resmi melepas Unit Usaha Syariah (UUS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), Selasa (18/11/2025) menjadi entitas baru bernama PT Bank Syariah Nasional (BSN).

Keputusan ini menandai kelahiran satu bank syariah besar di Indonesia, sekaligus implementasi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan pemisahan unit syariah atas bank konvensional tertentu.

Dalam RUPS-LB BTN, para pemegang saham menyetujui pengalihan seluruh hak dan kewajiban UUS BTN ke BSN, pembubaran Dewan Pengawas Syariah (DPS) UUS BTN, serta pengunduran diri anggota DPS pada tanggal efektif pemisahan.

Proses alih ini akan diteruskan melalui RUPS BSN yang dijadwalkan pada 19 November 2025. Adapun tanggal efektif operasional BSN ditargetkan pada 15 Desember 2025.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan melalui RUPS ini, BTN akan mengalihkan hak dan kewajiban UUS BTN kepada BSN sebagai tahap krusial dari spin-off.

Setelah pemisahan, BSN akan memiliki modal inti sebesar Rp 6,379 triliun, menjadikannya termasuk dalam kategori KBMI-2 (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti 2).

Struktur kepemilikan menyatakan BTN sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 99,99973 persen, sementara sisanya dipegang oleh Balai Harta Peninggalan Jakarta sebanyak 0,00027 persen.

Nixon menyatakan, modal inti tersebut diarahkan untuk menjaga rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di kisaran 18 sampai 20 persen. Tujuannya agar BSN dapat beroperasi dengan pondasi permodalan yang kuat.

Sebelum dipisahkan, UUS BTN mencatat pertumbuhan yang signifikan. Per semester I 2025, BTN Syariah membukukan aset Rp 65,56 triliun, naik sekitar 18 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Sementara pembiayaan sebesar Rp 48,46 triliun, tumbuh sekitar 17 hingga 18 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Dana Pihak Ketiga (DPK ) sebesar Rp 55,23 triliun, naik 19,8 persen (YoY) dan laba bersih Rp 401 miliar di paruh pertama 2025, tumbuh 8,3 persen dibanding periode sama sebelumnya.

Selain itu, dalam pengumuman resmi BTN, disebut bahwa BSN menargetkan pertumbuhan aset hingga mendekati Rp 200 triliun dalam jangka lima tahun setelah spin-off.

Proses spin-off ini didasari oleh Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/2023, yang mengatur bahwa bank konvensional wajib memisahkan unit usaha syariah (UUS) yang memiliki aset minimal Rp 50 triliun atau nilai aset yang memenuhi proporsi tertentu.

Terkait rencana ini, OJK memberikan persetujuan terhadap penggunaan izin usaha Bank Victoria Syariah (BVIS) untuk menjadi BSN. Sebelumnya, Victoria Syariah diakuisisi oleh BTN sebagai bagian dari persiapan spin-off.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan spin-off UUS BTN adalah bagian dari upaya memperkuat struktur industri perbankan syariah.

Ia menyebut bahwa spin-off bertujuan mendorong UUS melakukan pengembangan dan penyesuaian proses bisnis, termasuk penguatan aspek kelembagaan.

#kontantv #kontan #kontannews #bank #syariah #btn #bsn #spinoff
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved