KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Rusia telah menyatakan keadaan darurat regional di Crimea setelah tumpahan minyak di Laut Hitam bulan lalu. Ribuan ton pasir dan tanah yang terkontaminasi telah dibersihkan di sekitar Selat Kerch.
Gubernur Crimea yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhaev, menyatakan bahwa jejak baru polusi membutuhkan tindakan mendesak.
Kota Sevastopol, tempat ditemukannya polusi tersebut, kini berada dalam status darurat, memberikan wewenang kepada pihak berwenang untuk mengambil langkah cepat, termasuk evakuasi warga jika diperlukan.
Kementerian Darurat Rusia melaporkan bahwa lebih dari 86.000 metrik ton pasir dan tanah yang tercemar telah dibersihkan. Tumpahan minyak berasal dari dua kapal tanker tua yang terkena badai.
Lebih dari 10.000 orang terlibat dalam upaya pembersihan minyak berjenis M100, bahan bakar berat yang mengeras pada suhu 25 derajat Celsius.
Tumpahan minyak, yang awalnya dikhawatirkan lebih besar, diperkirakan melibatkan sekitar 2.400 metrik ton produk minyak, menurut kementerian transportasi Rusia.
Rekaman video yang dibagikan di Telegram menunjukkan pekerja dalam pakaian pelindung memuat tanah terkontaminasi ke alat berat dan membersihkan pasir dengan sekop.
Di tengah krisis ini, kelompok lingkungan melaporkan kematian lumba-lumba, porpoise, dan burung laut akibat dampak tumpahan minyak.
Dengan status darurat yang diberlakukan, pemerintah berharap dapat mempercepat penanganan bencana lingkungan ini untuk mengurangi dampak buruk terhadap ekosistem Laut Hitam.
#kontantv #kontan #kontannews #rusia #krimea #crimea #lauthitam #minyak
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/