Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Melambat, Prospek Indonesia Stagnan | KONTAN News


Rabu, 31 Juli 2024 | 10:12 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Pada tahun 2024, ekonomi global masih dibayangi awan mendung. Beberapa lembaga besar memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan lebih rendah dari pencapaian 3,3% year-on-year (YoY) yang tercatat pada tahun 2023.

Menurut laporan Standard Chartered, Global Focus - Economic Outlook Q3 2024, ekonomi global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,1% YoY. Chief Economist Edward Lee menyoroti beberapa risiko yang mengancam prospek ekonomi global tahun ini."
Risiko-risiko tersebut termasuk meluasnya konflik di Timur Tengah yang mempengaruhi harga minyak, serta memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan China.

Lee mencatat kemungkinan terjadinya ketegangan perdagangan pasca pemilihan presiden AS pada November 2024, yang dapat berdampak signifikan pada ekonomi China.

Laporan World Economic Prospects dari Bank Dunia edisi Juli 2024 juga memperkirakan pertumbuhan akan melambat, diperkirakan sebesar 3,2% YoY. Mereka memperingatkan risiko inflasi yang terus berlanjut akibat kenaikan harga barang impor dan gangguan rantai pasokan.

Dolar AS yang kuat dapat menghambat aliran modal dan menunda pelonggaran kebijakan moneter global, meningkatkan biaya pinjaman dan beban fiskal. Selain itu, pemilu yang akan datang di banyak negara menambah ketidakpastian investasi, dengan beberapa negara dikritik karena pemborosan fiskal.

Di Indonesia, Ekonom Senior Aldian Taloputra dari Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan stagnan di sekitar 5,1% YoY, serupa dengan pencapaian 2023 yang sebesar 5,05% YoY.

Taloputra mencatat konsumsi rumah tangga mungkin tidak akan meningkat karena lambatnya penciptaan lapangan kerja di sektor formal. Dia menekankan perlunya ekspansi industri yang memberikan nilai tambah dan menurunkan inflasi pangan untuk meningkatkan daya beli konsumen, terutama bagi rumah tangga berpendapatan rendah hingga menengah.

Depresiasi rupiah dapat menyebabkan kenaikan harga impor, sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk menjaga harga bahan bakar bersubsidi tetap stabil dan memastikan pasokan pangan yang memadai.

Badan internasional lainnya memiliki pandangan serupa. ASEAN+3 Macroeconomic Research Office memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di sekitar 5,2% YoY, sementara Bank Pembangunan Asia dan Dana Moneter Internasional memperkirakan pertumbuhan akan melambat ke sekitar 5,0% YoY.

Meski tantangan dan ketidakpastian terus berlanjut, ekonomi global tetap berusaha mengatasi masa-masa sulit ini. Jalan ke depan membutuhkan ketahanan, kebijakan strategis, dan kerjasama internasional untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

#kontantv #kontan #kontannews #ekonomi #global #pertumbuhan #indonesia
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Berita Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved