Hari ini, Senayan memanas! Ketua Komisi IV DPR RI, Ibu Titiek Soeharto, tak kuasa menahan amarah dan kesedihannya di hadapan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Sambil memutar video truk-truk raksasa yang membawa kayu gelondongan berdiameter 1,5 meter—yang melintas santai hanya DUA HARI setelah bencana banjir bandang di Sumatera—Ibu Titiek menyebut tindakan tersebut sebagai "Ngece" (mengejek) penderitaan rakyat!
Poin-poin menohok dari Bu Titiek hari ini: Stop Salahkan Hujan: "Jangan terus-menerus menyalahkan curah hujan! Hujan itu berkah, tapi tanah tak mampu menahan air karena hutan gundul ulah manusia!" Bukan Moratorium, Tapi HENTIKAN: Beliau menolak istilah "moratorium" (jeda sementara). Permintaannya tegas: HENTIKAN TOTAL penebangan pohon-pohon besar, baik yang legal maupun ilegal. Siapa di Belakangnya?: "Mau siapa di belakangnya, mau bintang-bintang, sikat! Kita ini wakil rakyat!" tegasnya meminta ketegasan pemerintah menindak oknum, tak peduli bekingannya.
Rakyat butuh jaminan keselamatan nyawa, bukan sekadar sembako pasca-bencana. Setuju dengan Bu Titiek?