Menjelang go public, raksasa digital dalam negeri, GoTo, kembali menjaring pendanaan besar.
Kali ini, GoTo meraup US$ 400 juta setara Rp 5,64 triliun dari penggalangan dana pra-IPO yang dipimpin Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).
Transaksi ini menjadi investasi pertama bagi Departemen Private Equities ADIA ke perusahaan teknologi Asia Tenggara, sekaligus investasi terbesarnya di Indonesia.
ADIA bakal menjadi investor baru dalam daftar pemodal global GoTo.
Menurut Andre Soelistyo, CEO GoTo Group, dukungan dengan skala seperti ini membuat mereka makin yakin, Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi.
Hamad Shahwan Al Dhaheri, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA menyebutkan, investasi di GoTo sejalan dengan investasi mereka, termasuk di sektor digital di Asia Tenggara yang cukup pesat.
Pengamat Pasar Modal dan Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat berpendapat, kehadiran ADIA tentu akan memperkuat keuangan GoTo.
Apalagi, seperti perusahaan teknologi lainnya, GoTo belumlah meraup untung. Suntikan modal ADIA akan membuat mulus rencana GoTo untuk initial public offering (IPO) tahun depan.
Teguh mendapatkan informasi GoTo akan menawarkan maksimal 10% saham IPO dan mengincar dana hingga Rp 35 triliun atau lebih tinggi dari realisasi IPO Bukalapak senilai Rp 21,90 triliun.
#KontanTv #IPOGoTo #InvestorAbuDhabi