Indonesia Peringkat 4 Cadangan Emas Terbesar Dunia, Lampaui AS dan China


Senin, 17 November 2025 | 14:15 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Harga emas di pasar global terus mengaami lonjakan. Kini harga emas diperdagangkan di atas 4.000 dollar AS per troy ounce.

Di tengah tingginya lonjakan harga emas itu kini perhatian global tertuju pada negara-negara dengan cadangan emas terbesar yang belum ditambang.

Lonjakan harga emas tersebut membuat potensi eksplorasi dan investasi di sektor pertambangan semakin strategis, terutama bagi negara yang masih menyimpan cadangan emas raksasa di bawah tanah.

Berdasarkan data terbaru U.S. Geological Survey (USGS) per Januari 2025, sejumlah negara tercatat memiliki cadangan emas yang secara ekonomi masih layak ditambang (economically recoverable reserves).

Data tersebut menunjukkan gambaran besar mengenai peta negara-negara yang berpotensi memimpin fase produksi emas berikutnya.

Dalam laporan tersebut, Rusia dan Australia menempati posisi pertama dan kedua secara bersamaan sebagai pemilik cadangan emas terbesar yang belum ditambang.

Masing-masing tercatat memiliki sekitar 12.000 ton cadangan yang belum digarap, dengan nilai ekonomi mencapai 1,687 triliun dollar AS per negara jika menggunakan harga emas 4.362 dollar AS per troy ounce.

Di Rusia, sebagian besar cadangan emas berada di wilayah Siberia dan kawasan Timur Jauh, termasuk deposit besar di Krasnoyarsk, Magadan, Amur, dan Chukotka.

Kawasan-kawasan ini selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat produksi mineral strategis Rusia dan menjadi andalan negara tersebut dalam menjaga ketahanan pasokan komoditas strategis.

Sementara itu, Australia mengandalkan kawasan kaya mineral di Australia Barat, khususnya Yilgarn Craton.

Kawasan ini menjadi rumah bagi sebagian besar tambang emas terbesar yang telah berproduksi dan calon lokasi eksplorasi besar di masa mendatang.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi keempat dunia dengan 3.800 ton cadangan emas yang belum ditambang. Nilai ekonomi cadangan tersebut diperkirakan mencapai 505 miliar dollar AS.

Posisi ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara maju seperti Kanada (3.200 ton), China (3.100 ton), dan Amerika Serikat (3.000 ton), sekaligus menunjukkan bahwa potensi eksplorasi tambang emas masih sangat besar, terutama di kawasan Indonesia bagian timur.

Cadangan besar tersebut mempertegas posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan mineral strategis yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Kondisi ini juga membuka ruang investasi baru, terutama dalam konteks penguatan rantai pasok global yang lebih beragam dan tidak bergantung pada negara tertentu saja.

Laporan USGS juga menyoroti bahwa pasar berkembang seperti Indonesia, Peru, dan Brasil menjadi pusat perhatian baru dalam peta eksplorasi emas dunia.

Ketiga negara memiliki cadangan besar namun belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga berpotensi menjadi destinasi investasi baru seiring naiknya harga emas global.

Selain itu, eksplorasi baru yang masif kini banyak dilakukan di Afrika, terutama di Ghana, Mali, dan Tanzania. Negara-negara ini menawarkan biaya produksi yang relatif lebih rendah serta regulasi yang semakin ramah investor.

Sementara itu, negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok yang merupakan produsen emas besar masih memiliki cadangan signifikan, tetapi tantangan biaya produksi yang tinggi dan regulasi lingkungan yang ketat membuat ekspansi tambang baru relatif lebih lambat.

#kontantv #kontan #kontannews #cadangan #emas #indonesi
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved