Perang Dagang dengan AS Makin Sengit, China Boikot Pesawat Boeing


Kamis, 17 April 2025 | 22:45 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Industri dirgantara global kini terseret dalam pusaran perang dagang penuh antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Para produsen pesawat, maskapai, dan pemasok kini harus meninjau ulang kontrak-kontrak senilai miliaran dolar.

Hal ini menyusul keputusan Pemerintah China yang memerintahkan maskapai nasionalnya untuk menghentikan seluruh pengiriman pesawat Boeing sebagai respons atas keputusan Amerika Serikat yang memberlakukan tarif impor sebesar 145% terhadap barang-barang asal China.

Terbitnya keputusan ini berdampak pada penurunan saham Boeing sebesar 3% dalam perdagangan pra-pasar. Sebaliknya, saham Airbus, saingan Boeing yang telah lama mendominasi pasar China naik 1%.

Tiga maskapai terbesar China, Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines sebelumnya dijadwalkan menerima masing-masing 45, 53, dan 81 unit pesawat Boeing antara tahun 2025 hingga 2027.

Selain menangguhkan pengiriman pesawat, China juga meminta maskapai nasional untuk menghentikan pembelian suku cadang dan peralatan terkait pesawat dari perusahaan-perusahaan AS. Langkah ini akan meningkatkan biaya perawatan armada Boeing yang masih beroperasi di wilayah China.

Pemerintah China juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah dukungan bagi maskapai yang menyewa pesawat Boeing dan menghadapi lonjakan biaya akibat tarif.

China merupakan negara pertama yang memutuskan untuk menghentikan operasi seluruh armada Boeing 737 MAX setelah dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019 yang menewaskan hampir 350 orang. Setelah sebagian besar pemesanan dan pengiriman pesawat model tersebut dihentikan.

Penangguhan pengiriman terbaru ini menjadi pukulan lanjutan bagi Boeing, yang tengah berjuang memulihkan diri dari tahun-tahun penuh tantangan, termasuk pemogokan pekerja, pengawasan ketat dari regulator, serta gangguan rantai pasok yang terus berlanjut.

Langkah China ini menyusul keputusan pekan lalu untuk menaikkan bea masuk terhadap produk-produk AS hingga 125%, sebagai aksi balasan terhadap tarif baru dari Washington.

Kenaikan tarif ini secara drastis meningkatkan harga pesawat Boeing di pasar China, sehingga mendorong maskapai untuk mempertimbangkan alternatif seperti Airbus atau produsen dalam negeri, COMAC.

Nilai saham Boeing telah anjlok lebih dari sepertiga sejak insiden panel pintu yang terlepas dari pesawat MAX 9 baru pada tahun lalu, yang memicu serangkaian krisis baru bagi pabrikan asal AS tersebut.

Analis memperingatkan ketegangan tarif yang terus meningkat ini bisa menghentikan arus perdagangan barang antara AS dan China, yang pada 2024 bernilai lebih dari US$ 650 miliar.

#kontantv #kontan #kontannews #china #boeing #amerika #perangdagang #donaldtrump #tarifimpor
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved