Mengulik Bisnis Baru Arkady Volozh, Mantan CEO Yandex Kini Garap Bisnis AI di Belanda | KONTAN News


Rabu, 17 Juli 2024 | 20:00 WIB | dilihat
KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Arkady Volozh, mantan CEO Yandex, kini kembali dalam sorotan. Kali ini, ia mengarungi dunia bisnis baru di bidang teknologi kecerdasan buatan atau AI.

Kepastian ini muncul setelah kesepakatan pembagian aset raksasa teknologi Rusia, Yandex, selesai minggu ini. Setelah hampir dua tahun negosiasi, kesepakatan ini membuat sebagian besar bisnis Yandex yang menghasilkan pendapatan tetap berada di Rusia.

Namun, Arkady Volozh kini memimpin grup baru yang berfokus pada bisnis AI di luar negeri. Perusahaan barunya, Nebius, berbasis di Amsterdam, Belanda. Nebius bertujuan untuk memanfaatkan kebutuhan yang terus meningkat akan infrastruktur yang mendukung ambisi AI di pasar global.

Volozh, yang pernah menjadi kesayangan dunia internet Rusia, ikut mendirikan Yandex pada tahun 1997. Di masa booming dotcom global, Yandex berhasil menjadi perusahaan yang mendominasi pasar mesin pencarian online Rusia dan terdaftar di Nasdaq dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar US$ 30 miliar.

Volozh meninggalkan Rusia pada tahun 2014 dan menetap di Israel, menyadari bahwa beberapa layanan, seperti mobil tanpa pengemudi, dapat dikembangkan lebih baik di luar negeri. Setelah 25 tahun menjabat CEO Yandex, ia mengundurkan diri pada Juni 2022 setelah perusahaan ini mendapat sanksi dari Uni Eropa akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Agustus 2023, Volozh mengutuk invasi tersebut sebagai tindakan yang "biadab" dan menggambarkan dirinya sebagai "pengusaha teknologi Israel kelahiran Kazakhstan". Kritikan ini membuatnya mendapat perhatian pribadi dari Presiden Vladimir Putin, meningkatkan ancaman terhadap keamanannya.

Pada 16 Juli, Volozh meluncurkan Nebius Group, berharap menjadi penyedia infrastruktur dan layanan AI terkemuka di Eropa. Dengan lebih dari 1.000 insinyur AI dan pusat data di Finlandia, Nebius siap membangun kapasitas ratusan megawatt untuk melayani klien AI global.

Nebius juga mencakup mitra data Toloka AI, bisnis teknologi pendidikan TripleTen, dan unit self-driving Avride yang berbasis di Austin, Texas. Mereka mungkin mencari investasi eksternal untuk bisnis ini.

Sementara itu, Yandex kini dimiliki oleh konsorsium investor Rusia, memberi Kremlin potensi kendali yang lebih besar atas ruang internet Rusia. Dengan berbagai layanan online dan AI yang dikembangkan secara mandiri di Rusia, Yandex akan terus menjadi pemain terkemuka dalam periklanan online dan layanan digital lainnya.

Meski tantangan besar menanti, Arkady Volozh terus berinovasi dan memperluas pengaruhnya di dunia teknologi global. Dari Yandex ke Nebius, perjalanan Volozh adalah kisah seorang visioner yang tak pernah berhenti bermimpi besar.

#kontantv #kontan #kontannews #arkady #volozh #yandex #nebius #rusia #artificialintelligence #ai
_____________________
Instagram: https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook: https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter: https://www.twitter.com/kontannews/

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved