KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Keputusan China membatasi ekspor tujuh komoditas mineral langka atau yang disebut rare earth elements (REE) berdampak terhadap industri otomotif global.
Sejumlah pabrikan suku cadang mobil di Asia dan Eropa mulai memangkas dan sebagian menghentikan produksi lantaran kekurangan pasokan bahan baku.
China saat ini memproduksi sekitar 90% pasokan tanah jarang dunia, sehingga pembatasan kspor sangat berdampak.
Pemerintah Cina memberlakukan pembatasan ekspor terhadap tujuh komoditas tanah jarang dan magnet strategis sejak 4 April 2025. Kebijakan ini sebagai serangan balasan atas tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Bukan saja otomotif, sektor kedirgantaraan, semikonduktor, dan pertahanan juga ikut terdampak.
Di Amerika Serikat, produsen otomotif Ford telah menghentikan sementara operasional beberapa fasilitas produksinya akibat kekurangan komponen berbasis mineral tanah jarang.
Sherry House, CFO Ford mengatakan, pembatasan ekspor oleh China merupakan hambatan yang dihadapi produsen otomotif.
Lantaran kekurangan bahan baku mineral tanah jarang, Ford terpaksa menghentikan sementara fasilitas produksinya
Kondisi serupa juga dialami industry otomoif di Eropa. Asosiasi pemasok otomotif Eropa (CLEPA) mengonfirmasi sejumlah lini produksi telah ditutup karena kekurangan material.
Dari ratusan permohonan ekspor sejak April, hanya 25% yang disetujui dan sebagian ditolak karena alasan prosedural.
Mercedes-Benz, meski belum terdampak langsung, kini menyiapkan langkah perlindungan seperti membangun cadangan pasokan. BMW juga melaporkan gangguan pada pemasoknya, meski pabrik tetap beroperasi normal.
Industri otomotif di Jepang juga merasakan hal yang sama. Saat ini Suzuki Motor Corp telah menghentikan sementara produksi Swift yang dibuat di Prefektur Shizuoka karena kekurangan pasokan bahan baku mineral langka dari Cina.
Perusahaan otomotif di India juga mulai terdampak. Dilansir dari The Economic Times, Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM) menyatakan, stok komponen vital terutama mineral tanah jarang diperkirakan akan habis pada bulan Juni 2025.
Maruti Suzuki, produsen mobil penumpang terbesar di India menyatakan, banyak model ekspor mereka seperti Jimny, Fronx, dan SUV listrik e-Vitara yang bergantung pada pasokan mineral langka dari Cina.
Kekhawatiran yang sama disuarakan Bajaj Auto, yang memperingatkan bahwa penundaan impor lebih lanjut dapat menghambat produksi kendaraan listrik nasional.
Kondisi ini sebenarnya sudah diantisipasi produsen otomotif sejak awal perang dagang pecah.
Saat itu mereka menggalang aliansi Bersama dan berkirim surat resmi kepada pemerintahan Trump. Dalam surat tersebut, mereka menekankan bahwa pembatasan akses terhadap elemen tanah jarang dan magnet dari Tiongkok dapat berdampak sistemik pada industri otomotif AS.
#kontantv #kontan #kontannews #mineral #tanah #jarang #china #otomoti
____________________