Ternyata, Inilah Penyebab LG Hengkang dari Investasi Baterai EV di Indonesia


Kamis, 24 April 2025 | 01:14 WIB | dilihat
Pemerintah Indonesia memastikan proyek investasi ekosistem baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar tetap berjalan meskipun terjadi perubahan mitra strategis. Proyek ini mencakup seluruh rantai pasok dari hulu ke hilir, mulai dari pengolahan nikel, produksi katoda, hingga sel baterai, dan seluruh prosesnya kini sudah tersedia di Indonesia.

Paket investasi besar yang disepakati sejak tahun 2020 melibatkan konsorsium antara Aneka Tambang (Antam), LG Group, Hyundai, serta sejumlah mitra lainnya. Proyek ini mencakup berbagai perusahaan patungan (JV), termasuk JV kedua dan ketiga untuk pembuatan baterai sel.

Namun, setelah negosiasi yang berlangsung selama lebih dari lima tahun tanpa kemajuan signifikan, pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas. Pada 31 Januari 2025, melalui keputusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah memutuskan untuk mengganti posisi LG di salah satu bagian konsorsium.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah mengirimkan surat kepada LG Chemical dan LG Energy Solution terkait keputusan tersebut.

Sebagai pengganti, pemerintah menggandeng Huayou, perusahaan asal Tiongkok yang dinilai memiliki teknologi setara dan pengalaman luas. Huayou juga telah berinvestasi di Indonesia, tepatnya di kawasan industri Weda Bay, dan telah menunjukkan komitmen kuat serta pemahaman mendalam tentang ekosistem investasi dalam negeri.

"Huayou sebelumnya sudah menjadi bagian dari konsorsium. Kini, mereka menjadi pemimpin dalam konsorsium tersebut. Respons mereka sangat positif," jelas Rosan.

Ia menambahkan bahwa perusahaan anak Antam lainnya, yakni ABC, juga terlibat dalam proyek ini, sehingga nilai total investasi senilai US$ 9,8 miliar tetap terjaga.

Pemerintah meyakini masuknya Huayou akan menjaga kesinambungan proyek dan memberikan kepastian jangka panjang. "Mereka percaya pada stabilitas Indonesia, return investasi, serta komitmen pemerintah dalam mendukung sektor energi baru terbarukan," tegas Rosan.

Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik.


#Investasi #EkonomiIndonesia #RealisasiInvestasi #PMDN #PMA #Danantara #LG #Smelter #QatarInvestment #BahlilLahadalia #InvestasiInfrastruktur #EkonomiDigital #TenagaKerja #JawaVsLuarJawa #IndonesiaMaju

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved