KONTAN.CO.ID -The Fed Diprediksi Turunkan Suku Bunga 25 Basis Poin - ini dampak ke rupiah Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
erdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 0,08% secara harian ke posisi Rp 16.608 per dolar AS pada Selasa (28/10). Sementara itu, mengacu kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,03% secara harian ke level Rp 16.622 per dolar AS.
nalis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mencermati, rupiah menguat seiring dolar AS yang melemah. Ini dipicu oleh antisipasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (29/10).
ederal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,75%–4,00% dalam keputusan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan pada Rabu (29/10) malam waktu AS (Kamis dini hari waktu Indonesia).
eputusan ini dipandang sebagai langkah lanjutan dari sikap pelonggaran moneter yang lebih hati-hati, di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi dan risiko meningkatnya pengangguran di Amerika Serikat.
amun, keputusan tersebut diambil dalam situasi yang tidak lazim karena sebagian besar data ekonomi resmi belum tersedia akibat penutupan sementara (shutdown) pemerintah AS.
euters melaporkan, kondisi tersebut membuat para pembuat kebijakan The Fed berada “dalam kabut” (in a fog), karena harus mengambil keputusan dengan informasi terbatas.
eski demikian, sebagian besar analis memperkirakan The Fed tetap melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga untuk menjaga momentum pertumbuhan. Selain penyesuaian suku bunga, perhatian besar juga tertuju pada kebijakan neraca bank sentral (quantitative tightening/QT).
ed kemungkinan akan menghentikan program pengurangan neracanya karena kekhawatiran terhadap likuiditas di pasar keuangan. Beberapa analis menilai penghentian QT bisa menjadi sinyal kuat bahwa Fed mulai beralih ke arah pelonggaran moneter yang lebih agresif.
residen Federal Reserve New York, John C. Williams, dalam pernyataan sebelumnya menyebut pelemahan pasar tenaga kerja menjadi alasan kuat untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan tahun ini.
nflasi yang masih sedikit di atas target 2% juga menjadi faktor yang akan terus dipantau. Bagi pasar global, keputusan malam ini akan menjadi titik penting dalam menentukan arah kebijakan moneter jangka menengah.
enurunan suku bunga The Fed berpotensi memperlemah dolar AS, mendorong harga emas, dan memengaruhi arus modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
OMC dijadwalkan mengumumkan hasil rapatnya pada pukul 14.00 waktu Washington (sekitar Kamis pukul 01.00 WIB), disusul konferensi pers oleh Ketua The Fed Jerome Powell yang akan menjelaskan arah kebijakan ke depan.